Dandim Paparkan Hasil TMMD Ke-97 di Desa Enggelam

Dandim 0906/Tenggarong, Letkol Kav Ari Pramana Sakti menyampaikan hasil TMMD ke-97 di desa Enggelam
Foto: Rahmat Hidayat

Dandim 0906/Tenggarong, Letkol Kav Ari Pramana Sakti, memaparkan hasil kegiatan TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) ke-97 di dusun Ketibeh, desa Enggelam, kecamatan Muara Wis, Kukar, Jum'at (14/10) lalu.

Dihadapan sejumlah wartawan, Dandim mengatakan, program TMMD yang dimulai sejak 20 September 2016 dan akan berakhir pada 19 Oktober 2016 mendatang, telah sampai pada pembangunan sasaran tambahan.

"Untuk sasaran tambahan yakni pembangunan 3 jembatan, satu jembatan ukuran 8x16, 8x12 dan 8x35," terangnya.

Tak hanya itu, anggotanya juga memperbaiki jalan sepanjang 5 kilometer, kemudian melakukan perbaikan rumah warga yang ditempati prajurit TNI.

"Ada 77 rumah disana, tapi yang ditempati prajurit TNI sebanyak 22 rumah, awalnya saya meminta rumah yang ditempati anggota saja yang diperbaiki, tapi akhirnya seluruh rumah warga saya perintahkan diperbaiki dan di cat dengan warna seragam," kata Ari.

Sementara untuk sasaran pokok, lanjutnya, yakni membuka isolasi jalan sepajang 17 kilometer dan menyisakan satu kilometer terakhir.

"Satu kilo terakhir ini merupakan titik kritis karena memang sangat sulit sekali, karena dibawahnya terdapat gambut sehingga harus dikupas sampai bawah. Bahkan lebar jalan yang awalnya hanya 8 meter, akhirnya dibuka 10 hingga 12 meter," ungkapnya.

Selain itu pembuatan 4 gorong-gorong juga bertambah menjadi 11 gorong-gorong karena menyesuaikan dengan kondisi di lapangan. Prajuritnya juga merehab 2 buah gereja di dusun Ketibeh dan desa Enggelam. 

"Prajurit kami juga merehab sekolah 005 Filial, meliputi pergantian plafon, dinding, dan genteng," ucap Dandim.

"Yang paling utama adalah pembuatan jembatan ulin sepanjang 350 meter, saya juga minta prajurit membuatkan tiang listrik untuk lampu dalam jarak 50 meter dan juga pembuatan gapura," sambungnya.

Ari berharap, dengan adanya jembatan ulin tersebut akan mempermudah akses transportasi masyarakat ke kota dan meningkatkan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat di desa Enggelam.

"Karena sebelumnya jika melewati sungai, sekali pergi warga harus mengeluarkan uang 500 ribu, kalau bolak balik sudah satu juta, dengan kita buka jalan itu mereka hanya mengeluarkan biaya bahan bakar sebanyak 6 liter saja," bebernya.

Ditambahkannya, TMMD adalah wujud gotong royong yang saat ini sudah mulai pudar, Namun saat dilaksanakan di desa Enggelam gotong royong justru terlihat sangat kental, baik antar warga dengan prajurit TNI maupun perusahaan yang beroperasi di sekitarnya.

Menurut Dandim keberhasilan program TMMD merupakan kerja solid antara TNI, Pemkab Kukar, Polri dan juga melibatkan banyak instansi.

"Selain kegiatan fisik, beberapa instansi juga terlibat dalam kegiatan non fisik sebagai pendukung tim sosialisasi, seperti Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, Polisi, BKKBN, dan Dinas Kesehatan," demikian dikatakannya. (end)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top