, , ,



    Samboja – PT Pertamina EP (PEP) Sangasanga Field berkolaborasi dengan Universitas Mulawarman mengadakan pelatihan dan peresmian produk teh daun jeruju khas Kelurahan Kampung Lama, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara. Peluncuran produk teh daun jeruju khas Kampung Lama ini dilakukan bersama oleh Pemerintah Kecamatan Samboja dan Manajemen PEP Sangasanga Field (18/2/23).

    Kegiatan ini merupakan bagian dari Program CSR Wisata Bekantan Ekoriparian Sungai Hitam ini binaan PEP Sangasanga Field. Hadir dalam acara peresmian Jajaran Pemerintah Kelurahan Kampung Lama, Ibu-Ibu PKK Kampung Lama, Pokdarwis Sungai Hitam Lestari, serta Kelompok UMKM Sungai Hitam Lestari selaku kelompok mitra binaan program CSR PEP Sangasanga Field. Sementara kegiatan pelatihan diikuti oleh kelompok mitra binaan dan juga anggota PKK.

    Jeruju (Acanthus ilicifolius) tumbuh subur di pinggir Sungai Hitam. Jeruju juga dikenal sebagai holy mangrove, salah satu spesies bakau yang berbentuk semak dan tumbuh liar di daerah pantai, tepi sungai, serta area berlumpur dan berair payau. Daun, biji, dan akarnya mengandung saponin, flavonoida dan polifenol, yang dapat meredakan sakit perut dan menjadi obat cacing. Kandungan flavonoid dan fenol di daun dan akar jerujud juga berfungsi sebagai antivirus, antihipertensi, dan memiliki efek pengobatan terhadap gangguan hati.

    Manager Communication Relations & CID Regional 3, Dony Indrawan menjelaskan komitmen Perusahaan untuk terus menjalankan Program Pengembangan Masyarakat yang berkelanjutan di wilayah operasi hulu migas Perusahaan.

    “Bersama Kelompok UMKM Sungai Hitam Lestari (SHL), PEP Sangasanga Field memanfaatkan daun jeruju dengan dikeringkan dan diproduksi menjadi teh. Pemanfaatan daun jeruju ini diharapkan meningkatkan pemanfaatan potensi ekonomi lokal sekaligus mendorong geliat Wisata Ekoriparian Sungai Hitam,” jelas Dony.

    Dony menambahkan bahwa Perusahaan terus berkomitmen untuk menjalankan program-program Corporate Social Responsibility (CSR) yang mendukung pencapaian tujuan-tujuan pengembangan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). (*)

    , ,



    Jakarta – PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) berhasil melakukan efisiensi biaya selama tahun 2022 hingga mencapai USD 66,5 juta atau lebih dari 950 miliar rupiah. Pencapaian ini pula menghantarkan PHI untuk meraih penghargaan 9 Optimus Award yang terdiri 1 penghargaan dari PT Pertamina (Persero), dan 8 penghargaan dari PT Pertamina Hulu Energi (PHE), yang dianugerahkan pada hari Rabu, 1 Maret 2023.

    Optimus Award merupakan program optimasi biaya yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) dan PHE sebagai Subholding Upstream (SHU) Pertamina, untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, efisiensi, dan tetap kompetitif.

    Sembilan penghargaan yang diraih PHI, yaitu Persero Best Collaborative Action Program antara PT PHI dan PT Badak NGL dengan optimasi sebesar USD 16 juta, sedangkan 8 penghargaan dari PHE yaitu Most Replicable melalui program WLI Zone 8 (1st winner), Best Synergy & Borderless Ops dengan program Maxter (1st winner), Best Cost Optimization Team (1st winner), Best Cost Avoidance dengan program Maxter ABI (3rd winner), Best Change Of Work Philosophy dengan program ICT (3rd winner), Best Contribution sebesar USD 66,7 juta (2nd winner), Most Cooperative Team (2nd winner), serta Best Synergy & Borderless Ops dengan program study Explo (2nd winner).

    Direktur Utama PHI Chalid Said Salim menyampaikan bahwa prestasi PHI ini merupakan wujud komitmen Perusahaan untuk terus mendorong strategi cost optimization sebagai salah satu budaya yang dicanangkan melalui program Optimus atau Optimization Upstream sehingga Perusahaan dapat mendorong bisnis yang berkelanjutan.

    “Secara keseluruhan, nilai cost optimization mencapai USD 66,5 juta, atau 152% dari target yang telah dicanangkan pada tahun 2022.” Ungkap Chalid.

    Chalid menambahkan bahwa Perusahaan senantiasa lakukan optimalisasi biaya di seluruh siklus bisnis perusahaan sehingga menghasilkan penghematan, dimana pencapaian tersebut diperoleh dari 20 inisiatif program yang masuk dalam kategori Cost Saving, Cost Avoidance, dan Revenue Growth.

    Program yang mendapat The Best Collaborative Action Program dari Pertamina (Persero), dicapai melalui sinergi dan borderless operation Project LPG Lifting PHI dan Badak NGL, dengan inisiatif utama yakni inventori planning lifting dan monitoring LPG, serta negosiasi kontrak penjualan LPG.

    Implementasi dari optimasi ini diperoleh dari hasil modifikasi plant kilang Badak NGL sehingga menghasilkan LPG yang dikomersialkan oleh PHI. Secara keseluruhan, program ini berhasil mencapai inisiatif penghematan hingga USD 16,4 juta.

    Selain itu, prestasi optimasi drilling dicapai melalui anak perusahaan PHI, yakni PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dengan 3 inovasi utama yakni optimasi arsitektur sumur, optidrill atau invasi pengeboran sumur re-entry, dan inovasi pengeboran sumur dengan menggunakan tubing swivel, optimasi Flowrate dan ECD, pemilihan dan perancangan pahat bor, serta aktivitas secara online, dengan pencapaian optimasi sebesar USD 57,98 juta. (*)

    , ,



    Jakarta - PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) mencatat dua rekor baru, yakni pengeboran terpanjang sedalam 3.346 meter dalam satu kali rangkaian, dan pengeboran tercepat mencapai 40,6 meter/jam dalam kegiatan pengeboran offshore di South Mahakam. Dengan prestasi ini, PHM dapat melakukan penghematan waktu dan biaya pengeboran yang berdampak pada penurunan biaya operasi migas Perusahaan.

    General Manager PHM, Krisna menyampaikan bahwa keberhasilan pengeboran ini dapat mengeliminasi potensi hilangnya lumpur pengeboran serta meningkatkan potensi temuan minyak dan gas di zona reservoir, yang sebelumnya tidak pernah dilakukan.

    “Perusahaan terus menerapkan beragam inovasi dan teknologi dalam menjalankan operasi dan bisnis migas perusahaan, salah satunya dalam kegiatan pengeboran, dengan menjalankan praktik-praktik terbaik di industri migas nasional dan dunia,” jelas Krisna.

    Prestasi pengeboran terpanjang ini menggunakan Rig Hakuryu-14 di sumur JM-101.G1, lapangan Jempang Metulang, South Mahakam, dengan interval lubang (hole section) 8.5 inch. Sementara laju pengeboran (On Bottom Rate of Penetration /OB ROP) tercepat terjadi di sumur JM-101.G1 yang mencapai OB ROP 40.6 meter/jam. Kecepatan ini meningkat 150% dari rerata kecepatan pengeboran sebelumnya di platform JM-1 yang berada di kisaran OB ROP 15 meter/jam. Selain itu, PHM juga mencatat rekor rekor milling operation tercepat di sumur JM-107.G1. Dibor dengan casing 9-5/8”, milling operation JM-107.G1 hanya memakan waktu 2,5jam.

    Krisna pun menambahkan bahwa pencapaian ini terwujud atas kolaborasi dan sinergi yang harmonis antara Perusahaan serta mitra kerja, termasuk dalam penerapan inovasi dan teknologi yang diperlukan untuk mencapai keunggulan operasi. Dalam pengeboran di Hakuryu-14 ini diterapkan inovasi dari proyek Maxi Drill berupa pemanfaatan Motorized Rotary Steerable System (RSS) pada Bottom Hole Assembly (BHA), yang menggunakan mata bor yang sesuai dengan kondisi formasi. Inovasi juga dijalankan dengan pengoptimalan parameter pengeboran yang berdampak terhadap peningkatan performa pengeboran. (*)

    , ,



    Balikpapan – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) menerima kunjungan kerja Tim Komisi VII DPR RI di Balikpapan, Jumat (17/1) dalam rangka melihat secara langsung proses operasional, produksi, dan pendristribusian gas di Wilayah Kerja (WK) Mahakam serta memperoleh informasi terkait kendala-kendala yang dihadapi. Kunjungan dipimpin oleh H. Dony Maryadi Oekon, S.T. dari Fraksi PDI Perjuangan.

    Dalam kunjungan tersebut, Tim Komisi VII DPR RI berkesempatan mengikuti Focus Group Discussion bersama manajemen SKK Migas Pusat dan SKK Migas Perwakilan Kalimantan Sulawesi (Kalsul) serta manajemen PT Pertamina Hulu Energi (PHE), PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), and PHM. Turut hadir Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Direktorat Jendral Minyak dan Gas Bumi, Prof. Ir. Tutuka Ariadji M.Sc., PhD., Deputi Eksploitasi SKK Migas, Wahju Wibowo, Direktur Utama PHE, Wiko Migantoro, serta General Manager PHM, Krisna.

    Deputi Eksploitasi SKK Migas, Wahju Wibowo memaparkan proses operasional, produksi, distribusi gas dan berbagai tantangan yang dihadapi di Wilayah Kerja (WK) Mahakam. Selain itu, FGD juga membahas update perkembangan kegiatan hulu migas di Indonesia termasuk pembahasan insentif untuk mendukung keekonomian usaha migas.

    “Dulu (WK Mahakam) pernah menjadi nomor satu pada awal tahun 2000an. Saat ini Wilayah Mahakam sudah memasuki masa mature dan mengalami natural decline. Akan tetapi, dengan segala upaya yang dilakukan oleh PHM terutama setelah mendapatkan insentif yang diberikan pada tahun 2021, produksi migas khususnya operasi di Mahakam mulai meningkat,” ungkap Wahju.

    Wahju menambahkan, saat ini PHM merupakan KKKS kedua teraktif setelah WK Rokan dalam konteks pekerjaan peningkatan produksi di industri hulu migas di Indonesia. Wahju menjelaskan, tanpa berbagai upaya yang telah ditempuh oleh PHM, produksi migas WK Mahakam akan turun sebesar 50%. Hal ini tentu akan berimbas pada berbagai aspek. Salah satunya, dengan ketiadaan gas feed, Kilang Bontang tidak akan mampu beroperasi lagi di tahun 2025.

    “Dengan pemberian insentif, PHM mampu menyusun program kerja yang dapat memberikan peningkatan total produksi dan memperpanjang lifetime WK Mahakam. Selain itu, pemberian insentif memberikan waktu untuk mengembangkan hasil eksplorasi, contohnya Discovery Manpatu pada tahun 2022,” pungkasnya.

    Dalam kesempatan yang sama, H. Dony Maryadi Oekon, S.T. menyampaikan bahwa di tengah proses transisi energi yang sedang berlangsung, migas masih memiliki peran yang esensial. Migas terus dibutuhkan sebagai sumber energi dan bahan baku untuk berbagai industri. “Tantangannya adalah untuk mencapai lifting yang ditargetkan, hal ini tidak mudah,” ujar Dony. Selain itu menurut Dony, tantangan lain yang dihadapi usaha hulu migas Indonesia saat ini adalah minimnya investor dalam beberapa tahun terakhir.

    “Saat ini banyak pihak investor yang tidak mau menanam investasinya di Indonesia. Ini yang kemudian menjadi bahasan di Komisi VII DPR RI untuk segera menyelesaikan UU Migas. Diharapkan para investor atau kontraktor lain akan kembali berinvestasi di Indonesia,” tandasnya.

    Melalui kunjungan kerja ini Dony berharap Timnya dapat memperoleh informasi yang komprehensif terkait kondisi terkini WK Mahakam yang akan ditindaklanjuti dalam Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat bersama mitra-mitra terkait sesuai dengan fungsinya.

    Lamhot Sinaga dari Fraksi PDIP turut menyampaikan pendapatnya terkait insentif migas. Menurutnya, melalui pemberian insentif migas, produksi menjadi lebih atraktif dan rebound. Mukhtarudin dari Fraksi Golkar turut menyampaikan apresiasi atas kinerja SKK Migas dan PHM. Mukhtarudin menilai bahwa untuk menaikkan lifting, aktifitas hulu migas harus ditingkatkan dan tentunya Pemerintah harus turut mendorong melalui regulasi yang mendukung.

    Menanggapi hasil tersebut, Wahju menambahkan bahwa SKK Migas mengajukan insentif migas tidak untuk seluruh lapangan migas. SKK Migas melakukan seleksi ketat untuk lapangan-lapangan yang sangat membutuhkan insentif. “Tanpa insentif, keekonomian kita menjadi tidak feasible. Proses (pengajuan insentif) ini juga diuji oleh SKK Migas sebelum akhirnya disetujui oleh Kementerian ESDM,” papar Wahju.

    Direktur Utama PHE, Wiko Migantoro menambahkan, PHM terus mengembangkan berbagai teknologi dan inovasi untuk menemukan sumber cadangan migas baru dari kegiatan eksplorasi dan eksploitasi. “Kami terus melakukan kegiatan pemboran sumur-sumur baru sebagai langkah strategis dalam menahan laju penurunan produksi alamiah dan menjaga tingkat produksi migas dari lapangan-lapangan yang sudah mature,” ungkapnya.

    Selain itu, menurut Wiko, aplikasi teknologi dan inovasi juga diterapkan dalam kegiatan pemeliharaan, perbaikan, dan reaktivitasi sumur-sumur untuk menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi dan usia sumur yang lebih panjang. Wiko pun berharap kunjungan ini dapat meningkatkan sinergi antar lembaga dan memberikan dukungan yang signifikan untuk menjaga ketahanan energi nasion

    , ,



    Balikpapan – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) berhasil mencatatkan kinerja positif dengan memproduksi 632.5 juta standar kaki kubik (MMscf) gas pada 19 Februari 2023, yaitu 112% dari target RKAP yang telah ditetapkan year to date (YTD). Pencapaian ini menyamai produksi PHM dua tahun silam, tepatnya 21 Februari 2021 yang mencapai diatas 600 MMscf.

    General Manager PHM, Krisna, mengatakan bahwa angka produksi ini merupakan pencapaian yang luar biasa karena hampir semua lapangan di PHM sudah memasuki usia mature dan mengalami natural production declining rate yang tinggi.

    “Di PHM, kami terus berupaya menahan laju penurunan produksi dengan menerapkan berbagai inovasi dan teknologi yang tepat sehingga menghasilkan kinerja yang lebih baik, lebih cepat dengan biaya yang lebih efisien,” ungkapnya.

    Keberhasilan PHM ini tidak lepas dari insentif migas yang telah diberikan Pemerintah pada awal tahun 2021 sehingga dapat memelihara tingkat keekonomian proyek hulu migas yang dikelola oleh PHM. Insentif migas membuka peluang bagi PHM untuk melanjutkan program kerja pengembangan WK Mahakam secara lebih ekstensif, termasuk program eksplorasi sumur baru.

    “Berkat insentif migas, pada tahun 2022 yang lalu kami berhasil merealisasikan tajak 96 sumur pengembangan dan 1 sumur eksplorasi,” tambahnya.

    Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), Chalid Said Salim, mengatakan bahwa pencapaian tersebut diraih atas optimalisasi dan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan. “Kami percaya bahwa tingkat keekonomian yang baik akan menjamin keberlangsungan investasi dan produksi migas perusahaan yang diperlukan untuk mendukung pencapaian target produksi nasional,” ujar Chalid.

    Pada Kunjungan Kerja Anggota Komisi VII DPR RI ke PHM (17/1) lalu, Wahju Wibowo selaku Deputi Eksploitasi SKK Migas menyampaikan, “Pada dasarnya bila (insentif) tidak diberikan kepada KKKS yang membutuhkan, industri migas ini tidak berjalan optimal. Insentif ini diberikan agar investasi di migas ini tetap menarik. Selain itu, pemberian insentif memberikan waktu untuk mengembangkan hasil eksplorasi.” (*)

    ,

    Selama periode 2022 Kukar menerima sejumlah pemberian manfaat program BPJS Ketenagakerjaan
    (Foto: Istimewa)

    Selama periode tahun 2022 sejumlah pemberian manfaat program BPJS Ketenagakerjaan telah diberikan kepada masyarakat Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

    Hal itu disampaikan oleh Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Kalimantan Rini Suryani disela-sela kegiatan kunjungan dan pertemuan dengan Bupati Kukar Edi Damansyah serta Sekda Sunggono, Rabu (15/02/2023) kemarin.

    Dalam laporannya ia menyebutkan, total santunan diantaranya Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Pensiunan (JP), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) sebesar Rp 54.307.662.320.

    "Juga santunan JKK dan JKM bagi Non ASN dan Pekerja rentan sebesar Rp 5.793.000," beber Rini didampingi Kepala BPJS ketenagakerjaan Samarinda dan Kepala BPJS ketenagakerjaan Kukar.

    Rini pun menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Kukar atas komitmennya dalam menjalankan program jaminan sosial ketenagakerjaan di wilayah Kukar..

    "Hal itu ditunjukan dengan diberikannya program perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan sektor formal sebesar 77% dan sektor informal yang mencapai 48% dari total coverage, dan masih adanya gap yang harus dicarikan solusi bersama sama antara BPJS Ketenagakerjaan dengan Pemkab Kutai Kartanegara," ucapnya.

    Menurut dia, hal itu telah sejalan dengan lnstruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2021 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.

    "Dan lnstruksi Presiden Nomor 24 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem yang ditujukan kepada 19 Kementerian, Badan, Jaksa Agung, 34 Provinsi, dan 514 Kabupaten/Kota," sambung Rini.

    Dirinya berharap, selain dari Pemkab, tentunya seluruh perusahaan yang ada di wilayah Kukar juga turut serta berkontribusi memberikan bantuan tanggung jawab sosial.

    "Dengan mendaftarkan program BPJS Ketenagakerjaan bagi pekerja rentan di lingkungan Kabupaten Kutai Kartanegara," cetusnya.

    Sementara itu Bupati Kukar Edi Damansyah juga menyatakan, selain merupakan kebijakan nasional, program perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan adalah program yang sangat bermanfaat bagi masyarakat di wilayah Kukar.

    "Bagi kami ini adalah bagian dari solusi, sebelum menggandeng BPJS Ketenagakerjaan tidak ada santunan kepada Non ASN yang mengalami kecelakaan kerja atau kematian. Jadi kami bersyukur ada kebijakan secara nasional melalui BPJS Ketenagakerjaan, sehingga masyarakat bisa mendapatkan jaminan," imbuhnya. 

    Untuk diketahui, Pemkab Kukar kembali melakukan kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan selaku penyelenggara program jamsos ketenagakerjaan, dimana program yang sudah dijalankan sejak tahun 2021 lalu kembali dieratkan dengan adanya penambahan dana anggaran dari Pemkab Kukar sebesar Rp 18 milyar di tahun 2023 ini atau naik 3 milyar dari tahun 2022.  (*)

    , ,

    Petugas Polsek Sanga-Sanga mendatangi TKP penemuan warga yang meninggal di dalam excavator
    (Foto: Polsek Sanga-Saanga

    Seorang pria dilaporkan meninggal dunia di dalam sebuah excavator di lokasi tambang PT Indomining, Kelurahan Sanga-Sanga Dalam, Kecamatan Sanga-Sanga, Kutai Kartanegara (Kukar), Kamis (02/02/2023) pagi tadi.

    Kejadian tersebut segera ditindak lanjuti oleh Kepolisian Sektor (Polsek) Sanga-Sanga dengan mendatangi TKP (Tempat Kejadian Perkara).

    Dari identitasnya diketahui korban yakni SP (62) merupakan warga Sanga-Sanga yang berdomisili di Jalan.Setia Bakti, RT 08, Kelurahan Pendingin.

    "Benar sekira pukul 08.00 Wita telah ditemukan warga yang meninggal dunia di dalam Excavator Merk Kobelco," terang Kapolres Kukar AKBP Hari Rosena melalui Kapolsek Sanga-Sanga AKP Darwis Yusuf.

    Ia menerangkan, kejadian diketahui ketika saksi bernama Sujarwanto mendatangi excavator tersebut dengan maksud ingin mengisi BBM.

    "Ketika sampai di Excavator tersebut melihat korban masih dalam posisi tertidur, kemudian saksi mencoba membangunkan korban, namun setelah dipanggil beberapa kali namanya korban tidak juga bangun," bebernya.

    Karena merasa curiga dipanggil-panggil tidak juga bangun, Sujarwanto mencoba memegang dan menggoyang-goyangkan badan korban.

    "Namun korban juga tidak kunjung bangun, karena mengetahui korban sudah meninggal dunia, maka saksi memberitahukan kepada temannya Saudara Habibi, dan atas kejadian tersebut saksi melaporkan kepada petugas Polsek Sanga-Sanga" kata Darwis.

    Usai mendatangi TKP, pihaknya kemudian berkoordiansi dengan Puskesmas Sanga-Sanga untuk melakukan pemeriksaan terhadap korban.

    "Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, bahwa korban sudah 3 hari terakhir ini mengalami sakit asam urat dan lambung akut yang sudah parah dan sering mengeluh sakit perut," ungkapnya.

    Dari hasil pemeriksaan fisik oleh tim medis Puskesmas Sanga-Sanga, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di dalam tubuh korban.

    "Pihak keluarga menerima atas kejadian tersebut dan menolak dilakukan Visum," demikian dijelaskan Darwis. (mmbse)

    , ,



    Sangasanga – PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) sebagai Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina terus berinvestasi dengan rencana pengeboran 6 sumur eksplorasi di tahun 2023 untuk mendukung keberlangsungan bisnis dan operasi hulu migas di wilayah Kalimantan.

    PHI telah berhasil mengebor Sumur Helios D-1 yang merupakan sumur eksplorasi ke 2 dari 4 sumur komitmen pasti PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS), bagian dari Zona 9 Regional Kalimantan Subholding Upstream.

    Guna memastikan aspek keamanan dan keselamatan kerja, serta kesiapan fasilitas operasi di wilayah Sangasanga tersebut, Senin (30/01), Direktur Eksplorasi PT Pertamina Hulu Energi selaku Subholding Upstream Pertamina, Muharram Jaya Panguriseng, meninjau langsung ke lokasi pemboran eksplorasi Helios D-1.

    “Komitmen Perusahaan dalam memprioritaskan aspek Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan senantiasa diterapkan di seluruh lini operasi untuk menunjang kehandalan operasional dalam pelaksanaan eksplorasi yang masif dan agresif sebagai bagian dari upaya mencapai kinerja ekselen dengan tetap memperhatikan aspek keekonomian menuju perusahaan kelas dunia,” kata Muharram.

    Muharram melanjutkan, perlunya semangat Explore The Potentials sesuai tema Subholding Upstream Pertamina diterapkan oleh seluruh Perwira dan Pertiwi. “Spirit Explore The Potentials diharapkan dapat memacu semangat para Perwira dan Pertiwi Subholding Upstream Pertamina untuk terus mengeksplorasi dan memproduksi minyak dan gas bumi serta terus berkontribusi pada pemenuhan energi nasional. 

    Selain itu melalui kolaborasi antar fungsi serta dukungan dari pemangku kepentingan diharapkan dapat menunjang kelancaran kegiatan eksplorasi wilayah-wilayah yang masih berpotensi untuk penemuan sumberdaya migas baik di wilayah kerja aktif maupun di area-area eksplorasi baru,” jelas Muharam.

    Sementara itu, Chalid Said Salim, Direktur Utama PHI - Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina menyampaikan bahwa Sumur Helios D-1 ini ditargetkan mencapai kedalaman sekitar 9.368 ftMD atau 2.855 mMD. Operasi pemboran Sumur Helios D-1 merupakan salah satu Borderless Operation, dimana pada struktur bagian atas merupakan sumur pengembangan Pertamina EP Sangasanga dan pada bagian bawahnya merupakan sumur eksplorasi dari Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS).

    Dari Sumur Helios D-1 ini diharapkan menghasilkan temuan sumberdaya minyak dan/atau gas bumi. "Karena berdasarkan data yang kami olah sebelumnya, Sumur Helios D-1 ini memiliki potensi yang cukup menjanjikan", ujar Chalid.

    Selain itu, tambah Chalid, dalam melakukan pemboran sumur eksplorasi ini, PHI selaku Regional Kalimantan menerapkan sinergi Anak Perusahaan, dimana Rig yang digunakan merupakan Rig EMR-01 dari Elnusa.

    "Kami yakin dengan sinergi yang positif dapat menjadikan operasi perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien. Karena kami didukung dengan teknologi yang sangat mumpuni untuk menjamin operasi berjalan lancar dan aman", pungkas Chalid. (*)


Top