BPJS Kesehatan Tingkatkan Kompetensi Dokter Faskes Primer di Kukar

Kepala BPJS Cabang Kukar Susan Trisiana saat kegiatan mentoring dokter spesialis ke faskes primer
Foto: R.Hidayat

Program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) merupakan program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang konsen mengurusi dua penyakit, yakni diabetes melitus dan hipetensi.

Namun karena kurangnya kemampuan serta sarana dan prasana di fasilitas kesehatan (Faskes) seperti puskesmas, membuat penderita kedua penyakit ini banyak yang dirujuk ke rumah sakit.

“Nah harapannya nanti, pasien-pasien diabetes melitus yang dirujuk ke rumah sakit itu bisa dirujuk lagi ke faskes tingkat pertamanya untuk dikelola jika sudah stabil,” kata Kepala BPJS Cabang Kukar Susan Trisiana.

Susan menyampaikan hal itu saat mentoring dokter spesialis kepada fasilitas kesehatan primer kabupaten Kutai Kartanegara oleh BPJS Kesehatan Cabang Samarinda, di Ballroom hotel Grand Fatma Tenggarong, Selasa (28/11) kemarin.

“Jadi bisa di puskesmas, klinik, atau praktek perorangan yang bekerjasama dengan BPJS kesehatan.” lanjut perempuan berhijab ini.

Dikatakannya, penanganan penyakit diabetes melitus dan hipertensi ini perlu dilakukan melalui peningkatan kompetensi atau penambahan pengetahuan para dokter yang berada di faskes tingkat pertama.

Untuk itulah pihaknya mengudang 32 puskesmas yang ada di Kukar, termasuk 11 klinik yang sudah bekerjasama dengan BPJS kesehatan, serta 8 dokter praktek perorangan untuk mengikuti mentoring tersebut.

Mentoring ini menghadirkan dr Muhammad Satriyo Wirawan spesialis penyakit dalam dari RSUD AM Parikesit yang menyampaikan tentang penatalaksanaan penyakit diabetes melitus.

Lalu dr Julianus Adam dari puskesmas Rapak Mahang, dimana puskesmas ini sudah mempunyai fasilitas pengelolaan kaki diabetic.

Sedangkan dari BPJS Kesehatan Cabang Samarinda, yakni Kepala Bidang Pelayanan Manajemen Primer, Devi, dengan materi pengelolaan penyakit rujuk balik dan peserta prolanis. (end)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top