, , , ,

    Bupati Aulia Rahman Basri tinjau pasukan didampingi Kapolres Kukar dan Dandim 0906/KKR
    (Foto: Humas Polres Kukar) 

    Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) dr Aulia Rahman Basri menjadi Inspektur upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79 di halaman Mako Polres Kukar, Selasa (01/07/2025).

    Dalam upacara ini, Aulia Rahman Basri didampingi Kapolres Kukar AKBP Dody Surya Putra, serta Dandim 0906/KKR Letkol Czi Damai Adi Setiawan.\

    Orang nomor satu di Kukar ini turut menyampaikan ucapan selamat hari Bhayangkara ke-79 kepada seluruh personil Polres Kukar di manapun bertugas.

    "Semoga di usia 79 tahun pengabdian kita dapat terus optimal dalam menjamin situasi kamtibmas serta pelayanan kepada masyarakat Bumi etam Kalimantan Timur yang kita cintai ini," ujarnya.

    Ia mengatakan, hari Bhayangkara bukan hanya sekedar seremonial ulang tahun semata tetapi harus dapat dijadikan momentum untuk refleksi dan evaluasi terhadap kinerja dan pengabdian seluruh jajaran Polres Kukar kepada masyarakat bangsa dan negara,

    "Hari Bhayangkara juga harus kita jadikan momentum untuk mengenang jasa jasa seraya mendoakan para pahlawan serta para pendahulu dan rekan rekan kita yang telah gugur mendahului kita dalam tugas," ucapnya.

    Moment hari Bhayangkara ke-79 yang mengusung tema " Polri Untuk Masyarakat " menegaskan kembali komitmen bahwa Polri bukanlah institusi yang berdiri diatas masyarakat melainkan bagian dari masyarakat itu sendiri.

    "Kita hadir untuk mendengar melayani dan menjadi solusi atas berbagai persoalan yang di hadapi masyarakat," tegas Aulia Rahman Basri.

    Ia menambahkan, Polri bukan hanya harus tampil tegas dan tanpa pandang bulu, tetapi juga harus tampil sebagai pengayom dan pelindung masyarakat..Polri harus Presisi dalam menjalankan kewengannnya, harus akurat dalam membuat keputusan, harus merujuk pada peraturan Perundang undangan dan harus menjunjung tinggi norma norma martabat masyarakat.

    "Guna menghadapi tugas Polri yang semakin berat, individu anggota Polri dan kelembagaan Polri harus terus berinovasi, harus semakin Adaptif, Responsip,dan bertransformasi menjadi institusi modern dan bersinergi dengan TNI, Kementrian dan lembaga dalam menjalankan tugasnya," demikian disampaikannya.

    Untuk diketahui, Polres Kukar juga telah melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai rangkaian Hari Bhayangkara seperti Gelaran Baksos,Bakkes,dan Bhaktib Religi serta kegiatan lainnya yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Kukar. (mmbse)

    , ,

    Serah terima memori jabatan Bupati Kukar dari Edi Damansyah kepada dr Aulia Rahman Basri
    (Foto: Andri)

    Tenggarong - Serah terima memori jabatan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) dari Edi Damansyah kepada dr Aulia Rahman Basri - Rendi Solihin, digelar dalam safari subuh yang dirangkai dengan acara bertajuk "Makaseh Busu Edi dan Emek Untuk Masyarakat Kukar", Senin (30/06/2025) di halaman Masjid Agung Sultan Sulaiman.

    Didampingi sang istri Maslianawati, Edi Damansyah menyampaikan ucapan terima kasih kepada jajaran Pemkab Kukar, seluruh pihak dan masyarakat, atas dukungan, doa, kerja bersama, serta meminta apa yang sudah dicapai tetap dijaga dengan baik.

    Ia pun mengajak seluruh lapisan masyarakat Kukar mengawal Bupati Aulia Rahman Basri dan Wakil Bupati Rendi Solihin yang baru saja dilantik untuk menjalankan titipan amanah, sebab keduanya tidak bisa bekerja sendiri

    "Jangan berhenti hanya sampai proses pemilihan, tolong kawal bersama, tolong ingatkan jika ada hal-hal yang ganjil, supaya amanah masyarakat bisa dilaksanakan dengan baik," pintanya.

    Edi Damansyah juga menyampaikan kepada Aulia Rahman Basri dan Rendi Solihin agar tetap melaksanakan Perda Nomor 4 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Gerakan Etam Mengaji (GEMA).

    "Saya titip ini (GEMA), karena kita ingin kepemimpinan Aulia Rahman Basri dan Rendi Solihin sukses. Sukses itu kalau variabel pemerintahannya sudah jelas, tapi sukses yang sebenarnya hakikinya adalah terkait akhlak dan budi pekerti," ucap dia.

    Sementara itu Bupati Kukar Aulia Rahman Basri ddidampingi Wakil Bupati Rendi Solihin menyebut jika Edi Damansyah dan Maslianawati yang akrab disapa Emek sudah seperti orang tuanya. Sebagai Bupati Kukar yang baru dirinya sudah lama mengenal sosok keduanya.

    "Beliau merupakan salah satu inspirasi kepemimpinan bagi kami, beliau memimpin kita semua dalam senyap, memimpin kita semua dalam bekerja, dan mengajarkan bagaimana caranya memimpin dekat dengan rakyat, turun dengan rakyat, berencana dengan rakyat dan memberikan apa yang dibutuhkan oleh rakyat," tuturnya.

    Pria yang kini menjadi orang nomor satu di Kukar menegaskan, apa yang telah diwariskan oleh Edi Damansyah melalui Kukar Idaman akan terus dilanjutkan.

    "Mimpi beliau untuk membangun Kutai Kartanegara yang Inovatif, Berdaya saing dan Mandiri (IDAMAN) yang kita teruskan dengan proses-proses kerja untuk memberikan kerja-kerja yang terbukti berprestasi dan kerja nyata Insya Allah akan kita teruskan," tegasnya lagi.

    Di penghujung acara, Edi Damansyah dan istri menerima cinderamata, diantaranya dari Bupati Aulia Rahman Basri dan Wakil Bupati Rendi Solihin, Sekda Sunggono, para Kepala OPD, pimpinan BUMD dan BUMN, Forkopimda, hingga kalangan dunia usaha. (mmbse)

    ,

    Kutai Kartanegara tampilkan pertunjukan seni budaya dalam Eroh Bebaya ke- 7 di Titik Nol Yogya
    (Foto: Istimewa)

    Yogyakarta – Ribuan pasang mata tumpah ruah di Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949, tepat di titik nol kilometer Yogyakarta, Sabtu malam, 28 Juni 2025. Mereka tak sekadar menyaksikan pertunjukan seni, tetapi larut dalam denting budaya yang jauh datang dari hulu Mahakam, Kutai Kartanegara.

    Sejak pagi, aroma nostalgia tradisi sudah merebak. Enggrang, bakiak, hingga begasing dimainkan penuh semangat oleh para mahasiswa asal Kukar yang kini berkuliah di Yogyakarta. Mereka tak sekadar menampilkan permainan rakyat, tetapi merangkai kenangan dan identitas, membingkainya dalam semangat “Eroh Bebaya ke-7”.

    Puncak acara berlangsung meriah. Tari-tarian khas Kutai menari di atas tanah jawa, di bawah langit Yogyakarta yang hangat. Deretan stan kuliner dan pameran budaya berjajar di sisi arena, menyuguhkan kekayaan warisan Kukar kepada pengunjung, termasuk wisatawan mancanegara yang turut hanyut dalam pertunjukan.

    Salah seorang turis asing bahkan sempat tersenyum lebar saat disodori makanan khas Kutai oleh Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin. “Silakan dicoba, ini asli dari tanah kami,” ujar Rendi sembari mengajak sang tamu berkeliling pameran mahasiswa, yang digarap bersama Dinas Pariwisata, UMKM, dan Dispora Kukar.

    Dalam sambutannya, Rendi menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat Yogyakarta atas keterbukaan dan ruang yang diberikan. “Kami berterima kasih karena telah memfasilitasi kehadiran kami, memperkenalkan wisata dan budaya Kutai Kartanegara di Daerah Istimewa Yogyakarta,” katanya.

    Wakil Bupati Kutai Kartanegara Rendi Solihin menyampaikan sambutan di acara Eroh Bebaya ke-7
    (Foto: Istimewa)

    Rendi, yang baru saja dilantik kembali sebagai Wakil Bupati bersama Bupati Aulia Rahman Basri awal pekan ini, menyebut Eroh Bebaya sebagai kunjungan resmi perdana di periode keduanya. “Ini bentuk komitmen kami untuk menjadikan budaya sebagai wajah Kukar di kancah nasional dan internasional,” ucapnya di hadapan hadirin, termasuk sejumlah kepala dinas dari Kukar dan Provinsi Kalimantan Timur.

    Tak sekadar kaya sumber daya alam, menurut Rendi, Kukar menyimpan kekayaan lain yang lebih berharga: seni, budaya, dan manusianya. “Kutai Kartanegara adalah kerajaan Hindu tertua di Republik ini. Kami bangga akan warisan budaya yang kami miliki,” ujarnya. Ia juga menyebut bahwa kekayaan itu pula yang membuat Presiden Joko Widodo menetapkan sebagian wilayah Kukar sebagai bagian dari Ibu Kota Nusantara.

    Pada kesempatan itu, Rendi juga memperkenalkan beragam program keberpihakan Kukar terhadap pendidikan. “Mahasiswa Kukar yang kuliah di Yogya, Malang, Bandung, Banjarmasin, hingga Makassar tidak perlu bayar kos. Kami siapkan mess gratis dengan fasilitas layak,” ungkapnya.

    Ia menyebut program itu sebagai bentuk perhatian terhadap generasi muda. “Karena masa depan Kutai Kartanegara tak hanya ditopang batu bara dan sawit, tapi oleh anak-anak mudanya yang cerdas dan peduli,” ujar Rendi menutup sambutannya.

    Malam pun terus larut, tapi semangat tetap menyala. Di tengah musik, tawa, dan aroma kopi khas Kukar yang disuguhkan cuma-cuma, Eroh Bebaya ke-7 menjadi lebih dari sekadar pagelaran budaya. Ia adalah jembatan antara timur dan tengah, antara akar dan asa, antara Kukar dan dunia. (***)


Top