Di Sanga-Sanga Rita Resmikan Kawasan Ekowisata

Bupati Rita Widyasari bersama Wabup Edi Damansyah meresmikan kawasan ekowisata di kelurahan Sarijaya
Foto: R.Hidayat

Pengembangan kawasan ekowisata KUB Karang Taruna binaan Pertamina di area eks tambang Kelurahan Sarijaya, Kecamatan Sanga-Sanga, Kutai Kartanegara (Kukar), Jum'at (27/01) lalu, diresmikan oleh Bupati Rita Widyasari.

Didampingi Wakil Bupati Edi Damansyah, sejumlah Kepala OPD, Camat Sanga-Sanga Gunawan, serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kukar, Rita melakukan peninjauan ke lokasi yang terletak di jalan poros Sarijaya dan Sanga-Sanga Muara tersebut.

"Ini kan kota juang, harapan kami memang ada beberapa poin atau pembangunan yang bisa kita berikan, tapi juga tetap harus ada pemerataan dengan daerah lainnya. sedikit demi sedikit kita coba memberikan perhatian yang lebih untuk Sanga-Sanga ini," ujar Rita.

Rita mengatakan, dibawah kepemimpinannya, dirinya ingin kota Sanga-Sanga tidak hanya dikenal sebagai kota juang, akan tetapi juga sebagai tempat wisata dan memiliki kawasan IT (Informasi Teknologi) yang bisa di akses oleh siapapun. 

Terkait pengelolaan area eks tambang di Kelurahan Sarijaya, Rita berharap, pemanfaatan dan kerjasama melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) itu akan membantu pengembangan kawasan ekowisata di Sanga-Sanga.

"Kita akan coba dengan CSR, karena saat ini dengan turbulensi defisit yang luar biasa kita sudah tidak bisa lagi mengandalkan APBD Kukar, tapi bagaimana caranya kita bekerjasama dengan CSR, apalagi ini kan katanya tanah eks tambang pertamina," tegas Rita.

Rita pun berjanji akan meminta pihak pertamina untuk membantu pengembangan kawasan ini. "Jadi tinggal perhatian saja dari pertamina yang sudah sekian tahun mengambil sumber daya alam disini, apalagi lahan yang ada sudah tersedia, tinggal membuat spot, land clearing dan penanaman bibit." cetusnya.

Pengembangan ekowisata di kawasan danau eks tambang tersebut, kata Rita, akan dimanfaatkan untuk keramba ikan. Kedepannya juga dilengkapi dengan kolam edukasi, camping area, hutan pinus serta hutan pertamina.

"Nanti juga akan dibangun panggung hiburan, floating market, penginapan, gardu pandang, flying fox serta turbin kincir PLTA. Semua ini maksudnya supaya kita mencintai alam, dan intinya adalah bagaimana reklamasi tambang itu sebenarnya bisa dijadikan wisata," jelas Rita.

Bupati kelahiran tahun 1973 ini berharap, stigma masyarakat yang menganggap danau sebagai musibah dan harus ditutup perlahan bisa berubah. "Tidak semuanya harus ditutup, ini sebetulnya anugerah, kalau menggali lubang tambang itu tidak murah dan membutuhkan biaya puluhan miliar," tukasnya.

Pemanfaatan danau eks tambang, sambung Rita, juga sudah dilakukan oleh PT Kitadin, menurutnya area eks tambang lainnya yang dekat dengan masyarakat seharusnya juga dikembangkan sebagai kawasan ekowisata.

"Negara-negara lain seperti Australia dan Swedia saja sudah menjadikan eks lahan tambang sebagai obyek wisata, bahkan di dalam tanah bekas lubang tambang juga mereka jadikan tempat wisata. Cuma kita disini untuk melakukan hal yang sama terbentur dana, oleh karena itu kita akan bangun bertahap dengan kerjasama CSR," ucapnya.

Selain meresmikan kawasan ekowisata area eks tambang di kelurahan Sarijaya, Rita sebelumnya juga meresmikan program Kampung UKM Digital dan Puskesmas Sanga-Sanga. Peresmian ini bertepatan dengan peringatan peristiwa perjuangan merah putih Sanga-Sanga ke-70. (end)

Area eks tambang di kelurahan Sarijaya Sanga-Sanga akan dikembangkan menjadi kawasan ekowisata
Foto: Endi

1 comments:

  1. Mohon diklarifikasi, lahan tersebut bukan areal bekas tambang Pertamina, tapi bekas tambang Primekoveri. Yang mengambil Sumberdaya alam di sini bukan Pertamina tapi perusahaan batubara. Pengambilan Sumber Daya Alam Pertamina kembali ke negara, tapi batubara kembali ke kantong privat dan meninggalkan lubang pula

    BalasHapus


Top