12 Pemuda Dari Berbagai Negara Belajar Seni Budaya di Yayasan Gubang

Peserta BSBI bersama Sekda Kukar, Kadis Pariwisata, unsur FKPD, Rektor Unikarta dan perwakilan Kemlu
Foto: Endi

12 pemuda peserta program Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, menghadiri jamuan makan malam di Pendopo Bupati Kukar, Senin (02/04) malam. 

Dalam acara ini hadir Sekda Kukar H Marli, Kadis Pariwisata Sri Wahyuni, Kasdim Kodim 0906/Tenggarong Mayor Inf A Inkiriwang, Kasat Binmas Polres Kukar AKP Eko Achnanto, serta Rektor Unikarta Erwinsyah.

Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kemlu RI yang diwakili oleh pejabat fungsional Diplomat Muda, Cherly Palijama, dalam sambutannya mengatakan, pelatihan BSBI 2018 dilakukan di sanggar seni yang berada di 6 provinsi yaitu Jawa Timur, Bali, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Yogyakarta dan Kalimantan Timur. 

"Kami memilih Kutai Kartanegara karena mempunyai banyak keunikan yang saat ini masih belum banyak dilihat masyarakat internasional. Kami juga melihat cukup kuat kerukunan hidup beragama dan bagaimana masyarakat dengan berbagai latar belakang bisa bergaul dengan sangat harmonis, sehingga itu memberikan contoh bagi para peserta BSBI," ujarnya.

Program BSBI, lanjut Cherly, berkonsep pendidikan Life In yakni memberikan pengalaman hidup menjadi masyarakat Indonesia, menyelami kearifan lokal budaya setempat, mempelajari khasanah, adat istiadat, nilai dan norma khususnya seni budaya nusantara.

"Program tersebut oleh Kementrian Luar Negeri juga difokuskan pada pembentukan karakter pemuda, dimana mereka dapat menghargai perbedaan, keragaman, menjunjung tinggi nilai kerukunan, kemanusiaan, toleransi dan persatuan," tuturnya.

Program BSBI juga berorientasi pada upaya pembentukan citra positif, memperkenalkan, mempromosikan dan menumbuhkan kecintaan terhadap Indonesia.

"Program BSBI dimulai sejak tahun 2003 dan kini memasuki tahun ke-16. Sudah ada 776 alumni dari 69 negara. Tahun ini ada 72 pemuda dari 44 negara, 12 orang diantaranya berada di Kutai Kartanegara," beber Cherly.

Sementara itu Sekda Kukar H Marli menyampaikan apresiasi kepada Kemlu RI yang telah memberikan kepercayaan kepada Kukar sebagai salah satu representasi kekayaan seni budaya, kearifan lokal dan pariwisata Indonesia untuk dipelajari oleh peserta BSBI.

"Tentu ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk mengenal Indonesia dari bumi Kalimantan melalui Kutai Kartanegara dengan pesona alam, budaya yang unik dan menawan," ucapnya saat membacakan sambutan tertulis Plt Bupati Edi Damansyah.

Selain mengenal dan mempelajari seni budaya serta atraksi wisata, pemkab juga akan mengajak peserta program BSBI mengenal lebih dekat kehidupan pertanian, perikanan dan perkebunan di Kukar yang juga didalamnya menyimpan berbagai kearifan lokal kehidupan ekonomi masyarakat.

"Kita berharap bahwa kedepan, kerjasama dengan Kementerian Luar Negeri RI dapat lebih diperluas lagi untuk mengenalkan potensi ekonomi, sosial budaya dan pariwisata Kutai Kartanegara," harap Marli.

Dalam kesempatan itu, Kadis Pariwisata Sri Wahyuni, menyampaikan, Yayasan Gubang merupakan satu dari tiga sanggar seni di Kukar yang telah diseleksi oleh Kementrian Luar Negeri sebagai tempat belajar peserta BSBI.

"Selama 3 bulan program BSBI, mereka ini (Peserta, Red) sudah punya kegiatan yang terjadwal. Kurikulum selama 3 bulan itu sudah disiapkan oleh Yayasan Gubang dan sudah di asistensi oleh Kementrian Luar Negeri," ungkapnya. 

Para peserta, kata Sri, telah memiliki jadwal seperti belajar bahasa Indonesia, berlatih tari, belajar musik, serta berinteraksi dengan masyarakat. Semua akomodasi, konsumsi dan kebutuhan peserta selama 3 bulan diatur oleh Yayasan Gubang. 

"Kita tentu menyambut baik program ini dan sangat mendukung. Mudah-mudahan berjalan terus kedepan," sambungnya.

Ditambahkan Sri, kehadiran peserta BSBI menjadi kesempatan untuk lebih mengenalkan seni budaya juga pesona alam di Kukar. 

"Mereka bisa menjadi duta wisata kita di negaranya dan menyuarakan bahwa di Indonesia ada sebuah daerah yang memiliki kekayaan alam, seni budaya, juga punya karateristik alam yang bisa di eksplore," imbuhnya.

Untuk diketahui, 12 pemuda peserta program BSBI tersebut yakni Amkha Innila (Laos), Ye Min Htun (Myanmar), Aldren Alferez (Filipina), Boston Naralyev (Kirgistan), Chihiro Kobayashi (Jepang) dan Nevana Bogicevic (Serbia).

Kemudian Carolina Priego Sanchez (Spanyol), Roussos Kasiotakis (Yunani), Felicia Jeanine Soekartini Somoredjo (Suriname), Tahni Atariin (Kiribati), Timoci Mataitoga (Fiji), serta Widi Kusumawardhani (Jakarta-Indonesia). (end)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top