Ada Keuntungan dan Manfaat Dibalik Pohon Aren

Air nira aren atau dalam bahasa Kutai disebut aer benda, merupakan air yang berasal dari tandan bakal buah pohon aren atau enau, jika baru di sadap dari pohon, airnya akan terasa manis dan menyegarkan, biasanya air nira ditampung dalam wadah bambu atau ember plastik. Air nira yang di sadap juga bisa diolah menjadi gula merah, minuman asam, pahit, dan tuak, tergantung cara pembuatan dan fermentasinya. 

Selain itu, air nira juga bisa dijadikan cuka untuk pengawetan bahan dan bumbu dapur seperti lombok, bawang merah, bawang putih, belimbing wuluh dan ketimun yang dimasukan dalam wadah kaca berupa botol dan toples yang ditutup rapat. 

Menghasilkan Rupiah Dari Air Nira

Jika anda melintasi jalan Kota Tenggarong menuju arah Kecamatan Kota Bangun, Kutai Kartanegara (Kukar) dan Kutai Barat (Kubar), anda akan melewati Kelurahan Jahab, Nah di sepanjang jalan tepatnya di Kilo Meter 5 RT 11 akan terlihat penjual air nira, mereka yang berjualan mayoritas berprofesi sebagai petani, namun sebagai usaha sampingan mereka berjualan air nira untuk penghasilan tambahan.

Dari hasil menjual air nira Febri membiayai kuliahnya
Foto: Buyung Marajo
Salah satunya adalah Febrianto Tandiarrang (21), Pemuda asal Toraja, Sulawesi Selatan ini sejak 1 tahun lalu mengisi waktu luangnya dengan membantu mengelola warung milik tantenya yang menjual air nira. Mahasiswa semester 3 Fakultas Pertanian Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) ini mengaku menjual air nira untuk membiayai kuliahnya. Febri sapaan akrabnya menuturkan, dalam sehari ia bisa menjual sekitar 120 liter air nira aren.

Keuntungan bersih yang di dapat pun sangat lumayan, rata-rata dalam sehari Febri bisa mendapatkan uang antara Rp 100-200 ribu. Keuntungan ini ia dapat dari hasil membeli nira aren dari pengumpul nira seharga Rp 4 ribu perliternya dan menjualnya lagi dalam botol plastik air mineral ukuran 1,5 liter dengan harga Rp 12 ribu, sedangkan air nira yang dijual menggunakan jerigen ukuran 5 liter dihargai Rp 30 ribu.

Jika diamati bisnis ini tidak hanya memberi keuntungan bagi pemilik pohon, pengumpul dan penjual nira aren saja, tetapi para pengumpul dan penjual botol bekas air mineral dan jerigen plastik bekas minyak goreng pun merasakan dampak positifnya. Menurut Febri, satu botol bekas air mineral dihargai Rp 2 ratus dan jerigen bekas minyak makan ukuran 5 liter seharga Rp 1500. Hampir setiap hari Febri membeli botol mineral dan jerigen bekas tersebut, namun sebelum diisi dengan nira aren ia mencucinya sampai benar-benar bersih agar kualitas dagangannya terjaga. 

Pohon Aren Sumber Ekonomi Kreatif

Dampak dari penjualan air nira kini bisa dilihat dari banyaknya petani yang menanam pohon aren dikebun dan diperkarangannya. "Ini bisa disebut dengan ekonomi kreatif, kreatif melihat peluang ekonomi dari pohon aren yang hampir semua bagian dari pohonnya bisa dimanfaatkan oleh manusia, dengan harapan mereka bisa merasakan manisnya hasil dari pohon tersebut dikemudian hari. "ujar Buyung Marajo, mahasiswa pasca sarjana Universitas Mulawarman. 

Buyung mengatakan, Peluang ekonomi seperti ini harus bisa dilirik oleh Pemkab Kukar untuk pemberdayaan lahan dan masyarakat secara maksimal agar tidak selalu bergantung pada sektor lain seperti tambang dan perkebunan sawit. "Mungkin saja nantinya semakin banyak pohon aren akan menambah pendapatan asli daerah, misalnya dengan adanya pabrik pembuatan Ethanol dari nira aren, jika itu bisa terwujud kita bisa bangga, bangga dengan hasil alamnya tanpa merusaknya. Bisa jadi kalau ada orang yang belum tau Kutai Kartanegara bertanya, ini gula merah atau ethanol dari mana, kita sebagai masyarakat Kutai Kartanegara bisa dengan lantang menjawab, Itu semua dari bumi Kutai Kartanegara,"imbuhnya. (bm/ekn)



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top