Kadistanak Kukar, Profesi Petani Menjanjikan

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar, Sumarlan, yakinkan jika bertani menjadi profesi menjanjikan
Foto: Endi

Di era teknologi saat ini, bergelut di lahan pertanian masih merupakan profesi yang menjanjikan, bahkan dengan membangun pertanian akan menjadi bagian dari membangun pedesaan.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Kadistanak) Kukar, Sumarlan, usai dialog di sebuah radio swasta di Tenggarong dalam rangka peringatan hari pangan sedunia, Senin (16/10).

“Jadi desa-desa yang tidak ada pertanian, itu lambat sekali perkembangannya, terutama migrasi. Masyarakat desa kebanyakan lari ke kota untuk mencari kerja serabutan, kenapa tidak telaten di sawah,” ujar pria yang akrab disapa Marlan itu.

Marlan meyakinkan jika pekerjaan di lahan pertanian itu merupakan profesi yang menjanjikan, dengan catatan, terus kontinyu memperbaharui cara bercocok tanam yang baik.

“Mampu menyesuaikan dengan perubahan iklim dan cuaca, kemudian bisa memilih komoditas yang sesuai sehingga bisa memberikan pengharapan baru,” terangnya.

Namun, kata Marlan, di era sekarang, generasi muda masih cenderung memandang pertanian bukanlah bidang usaha yang bergengsi, bahkan minat menekuni profesi ini semakin jauh.

“Yang ada ini saja produktivitasnya sudah mulai menurun, nanti kita akan menghadapi masalah bagaimana kelanjutan membangun pertanian dan kecukupan pangan di tempat kita ini,” tukasnya.

Marlan pun menghimbau kepada kaum muda untuk meninggalkan rasa gengsi dan meyakinkan jika bertani adalah profesi yang mulia, bergengsi, serta bermanfaat bagi sesama.

“Karena memenuhi pangan ini luar biasa dan kita tidak akan hidup tanpa pangan. Tantangan terbesar bagi umat manusia di muka bumi adalah tersedianya pangan, tersedianya air bersih, dan energi,” bebernya.

Saat ini, sambung Marlan, jumlah petani di Kukar proporsinya antara 55 persen dari jumlah penduduk.

“55 persen penduduk di Kukar ini berada di pedesaan dan sebagian besar bekerja di pertanian dalam arti luas,” sebutnya.

Marlan juga merespon harapan Plt Bupati Kukar Edi Damasnyah yang menginginkan agar Badan usaha Milik Desa (Bumdes) menguasai harga dan membeli padi di petani.

“Ya saya mendukung, Bumdes ini harus menjadi kekuatan di pedesaan. Saya pikir Bumdes itu kedepan menjadi lahan usaha dan yakin itu menguntungkan bagi desa,” ucapnya. (end)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top