Berkaca pada hasil pemilihan Gubernur 27 Juni 2018, partisipasi pemilih Kaltim kurang menggembirakan, yakni hanya 58,16 persen  dari target 77,5 persen. Sementara itu Golput mencapai 41,48 persen, sedangkan pemenang Pilkada hanya meraih 31,33 persen suara.

Data ini diungkapkan Plt Sekda Provinsi (Sekdaprov) Kaltim Hj Meiliana, saat menyampaikan sambutan tertulis Gubernur Kaltim Isran Noor pada sosialisasi Pemilu Serentak 2019, di Hotel Grand Fatma, Tenggarong, Rabu (27/02/2019).

Karena itu Meiliana menekankan, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta peran masing-masing, wajib bekerja keras untuk meningkatkan partisipasi pemilih yang lebih baik di Benua Etam.

"Terutama di Kutai Kartanegara yang memiliki pemilih terbanyak kedua setelah Samarinda. Tingkat partisipasi di Kukar sangat signifikan terhadap tingkat partisipasi pemilih di Kaltim pada pemilu serentak 2019," ucapnya.

Meiliana juga mengungkapkan, pada Pilgub 2018, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kukar adalah 467.760 pemilih. 

"Sedangkan yang memilih mencapai 64.764 orang atau 61,5 persen, dan yang golput yakni 180.026 orang atau 38,5 persen," bebernya.

Ia pun mengingatkan, keberhasilan pemilu mendatang bukan hanya tanggung jawab KPU, Bawaslu, aparat keamanan dan pemerintah, namun merupakan tanggung jawab semua pihak, yakni dengan beramai-ramai datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 17 April 2019.

"Karena itu saya menghimbau agar kepada seluruh warga Kaltim khususnya Kutai Kartanegara untuk menggunakan hak pilih. Saya kira dengan kesungguhan dan kerja keras teman-teman di Kukar bisa meningkatkan partisipasi pemilih sesuai dengan harapan." tandas Meiliana. (end)