Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kutai Kartanegara (Kukar), menggelar apel patroli pengawasan anti politik uang, Sabtu (13/04/2019) di halaman Planetarium Jagad Raya, Tenggarong.

Pada apel yang digelar serentak di seluruh Indonesia ini, Bawaslu Kukar menurunkan sekitar 400 orang pengawas dari tiga kecamatan, yakni Tenggarong, Tenggarong Seberang dan Loa Kulu. 

"Sebagaimana kita ketahui, pada masa tenang Pemilu merupakan fase krusial, karenanya Bawaslu melakukan pengawasan sebagai langkah pencegahan terjadinya politik uang," terang Ketua Bawaslu Kukar, Muhammad Rahman.

Ia berpesan kepada seluruh masyarakat, apabila menemukan pelanggaran politik uang yang tidak hanya dilakukan oleh calon maupun tim sukses, agar melaporkan kepada Bawaslu.

"Sejauh ini memang belum ada pelanggaran politik uang, baik itu temuan dan laporan yang masuk ke pengawas Pemilu. Namun kami siap 24 jam," ujarnya.

Rahman pun mengingatkan, akan ada ancaman diskualifikasi bagi pelanggaran politik uang, terutama di masa tenang yang dimulai pada 14-16 April 2019, hingga saat pemungutan suara. 

"Hal itu sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu," tegasnya.

Ditambahkan Rahman, saat pencoblosan pada 17 April nanti, Bawaslu Kukar mengerahkan sekitar 2.124 orang pengawas di TPS seluruh kecamatan.

"Ditambah Panwaslu desa sebanyak 237 orang, serta 54 orang Panwascam dari seluruh kecamatan. Jadi hampir 3 ribu jajaran pengawas kita di tingkat bawah," demikian jelasnya. (end)