Upaya Penangangan KDRT di Kukar Perlu Penguatan dan Kolaborasi Lebih Luas

Sekda Kukar saat membuka kegiatan yang diselenggarakan oleh DP3AK di Hotel Grand Elty
(Foto: Endi) 

Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi perhatian Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar Sunggono.

Ini disampaikannya kepada awak media usai membuka kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya lembaga penyedia layanan penanganan bagi perempuan korban kekerasan kabupaten/kota, Selasa (02/08/2022) di Hotel Grand Elty Singgasana, Tenggarong.

Dalam kegiatan yang diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kukar (DP3AK) tersebut, dia mengungkapkan bahwa kasus kekerasan terhadap perempuan di Kukar sangat memprihatinkan dan mengkhawatirkan.

"Ini seperti fenomena gunung es, meskipun yang terlapor dan tertangani hanya 38 (kasus), tapi kami meyakini bahwa kejadian yang sebenarmya lebih dari itu," kata Sunggono.

Ia menyebut jika penanganan kasus KDRT di Kukar saat ini sebatas laporan yang diterima meski telah terbentuk tim hingga di kecamatan-kecamatan.

"Tapi rata-rata kan tidak punya kemampuan yang cukup sampai menangani ke seluruh desa, kemudian memastikan tidak ada kekerasan di seluruh wilayahnya. Tapi Alhamdulillah berkat kerjasama dengan banyak pihak, kasus-kasus yang terlaporkan dapat tertangani dengan baik," ucapnya.

Sunggono pun mengapresiasi DP3AK yang telah menginisiasi upaya peningkatan kapasitas sumber daya lembaga penyedia layanan penanganan bagi perempuan korban kekerasan.

"Saya kira sudah bagus, tinggal memang perlu penguatan dan kolaborasi yang lebih luas, termasuk kerja sama dan komunikasi dengan kabupaten/kota di sekitar kita, karena sebagian kasus ini tidak melulu pelaku dan korbanya itu adalah warga Kukar," tutupnya. (mmbse)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top