Pimpin Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana 2025, Kapolres Kukar Ingatkan Jaga Kewaspadaan
![]() |
Kapolres Kukar AKBP Khairul Basyar tinjau peserta apel kesiapan tanggap darurat bencana tahun 2025 (Dok. Humas Polres Kukar) |
Tenggarong - Apel kesiapan tanggap darurat bencana tahun 2025 digelar di Mako Polres Kutai Kartanegara (Kukar), Rabu (05/11/2025) pagi tadi.
Kapolres Kukar AKBP Khairul Basyar dalam amanat yang dibacakannya menyampaikan, berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terdapat 2.719 kejadian bencana alam di Indonesia pada periode 1 Januari hingga 3 November 2025. Dari jumlah tersebut, banjir menjadi bencana yang paling banyak terjadi dengan 1.338 kejadian, kemudian diikuti dengan kejadian cuaca ekstrim, kekeringan, gempa bumi, erupsi gunung berapi dan lain-lain.
Jika dilihat dari sebaran wilayahnya, bencana alam paling banyak terjadi di Jawa Barat dengan 365 kejadian. posisi berikutnya ditempati oleh Jawa Tengah dengan 263 kejadian, serta Jawa Timur dengan 262 kejadian.
"Dari data tersebut, tentunya kita patut bersyukur dapat tinggal dan berkegiatan di bumi etam Kaltim ini, yang tergolong minim risiko bencana alam, khususnya bencana vulkanologi. Namun demikian kita harus tetap menjaga kewaspadaan dan terus mempersiapkan diri untuk menghadapi beberapa potensi bencana alam yang terjadi di Kaltim," ujar AKBP Khairul Basyar.
Bencana alam yang patut diwaspadai diantaranya banjir, banjir bandang, tanah longsor, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem dan abrasi, gempa bumi, serta bencana karhutla, kemudian bencana kekeringan, tsunami dan kegagalan teknologi.
"Dari potensi-potensi tersebut, bencana yang kerap terjadi adalah banjir/banjir bandang, tanah longsor dan karhutla, melihat potensi utama bencana di Kaltim berupa banjir dan tanah longsor termasuk dalam bencana hidrometeorologi, maka perlu adanya mitigasi terhadap daya rusak air, sekaligus dampak yang ditimbulkan bagi masyarakat," ucapnya.
Disampaikannya, peran Polri dalam penanganan bencana alam sangat vital dan multi dimensi dengan visi yang padu, kerjasama lintas sektoral, serta kesadaran akan tantangan yang ada, Polri terus berkomitmen untuk memberikan perlindungan dan membantu masyarakat dalam menghadapi bencana, tugas polri tidak hanya di lapangan, tetapi juga dalam memfasilitasi pemulihan dan merencanakan mitigasi untuk generasi mendatang. polri tidak hanya berfungsi sebagai penegak hukum tetapi juga sebagai bagian dari sistem mitigasi dan penanggulangan bencana, keberadaan polri menjadi harapan bagi masyarakat yang sering kali harus menghadapi keadaan darurat akibat bencana alam.
"Oleh karena itu, Polda Kaltim terus berupaya melakukan langkah-langkah dalam penanggulangan dan penanganan bencana alam ini, di mana selama kurun waktu Januari hingga Oktober 2025, Polda Kaltim telah melaksanakan respon cepat dalam penanganan terhadap 202 kejadian bencana, yang didominasi oleh bencana kebakaran, banjir, tanah longsor hingga kejadian pohon tumbang. Disamping itu, Polda Kaltim juga telah melaksanakan berbagai langkah dan upaya strategis lainnya," beber dia.
Ditambahkannya, apel siaga yang diikuti sejumlah instansi terkait ini bertujuan untuk memantapkan dan mensiap-siagakan seluruh personel gabungan yang terlibat dalam penanggulangan dan penanganan bencana alam, dalam rangka memberikan jaminan kepada seluruh masyarakat Kaltim terutama wilayah-wilayah yang rawan bencana alam.
"Bahwa personel Polri, prajurit TNI, serta personel gabungan lainnya siap dalam menghadapi berbagai kemungkinan terjadinya bencana alam di seluruh wilayah kaltim, khususnya bencana hidrometeorologi," demikian disampaikan AKBP Khairul Basyar. (mmbse)




Tidak ada komentar: