BPBD Kukar Tetapkan Status Tanggap Darurat Kekeringan

Mobil tangki BPBD Kukar disiagakan terkait ditetapkannya Status Tanggap Darurat Kekeringan
Foto : Dok.kutaikartanegaranews.com

Sejak 3 bulan terakhir intensitas kemarau semakin meningkat di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), masyarakat pun harus merasakan berbagai dampak, mulai dari kebakaran lahan dan hutan, kabut asap, hingga krisis air bersih. 

Akibat kemarau berkepanjangan ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar, telah menetapkan status tanggap darurat kekeringan. Penetapan status ini berdasarkan  fakta dilapangan, laporan masyarakat serta hasil rapat koordinasi dengan berbagai unsur di kecamatan.

"Berdasarkan Surat Keputusan Bupati, Nomor 563/SK-BUP/HK/2015, maka kami menetapkan status tanggap darurat kekeringan, penetapan status ini tidak hanya dilakukan oleh BPBD saja, kami juga melibatkan beberapa SKPD (Satuan Perangkat Kerja Daerah)," ujar Kepala BPBD Kukar, Darmansyah, kepada kutaikartanegaranews.com saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (21/10) siang.

Menurut Darmansyah, dengan adanya penetapan status tersebut, BPBD Kukar telah melakukan pendistribusian air bersih di 8 kecamatan. Diantaranya, Kecamatan Muara Kaman, Kota Bangun, Sebulu, Anggana, Sanga-Sanga, termasuk di kelurahan Loa Ipuh Kecamatan Tenggarong, bahkan di kecamatan Muara Wis warga juga meminta bantuan sembako.

Ia mengatakan, BPBD Kukar telah memfasilitasi penyaluran air bersih ke kecamatan yang membutuhkan dengan mengerahkan 3 unit mobil tangki, dua diantaranya merupakan bantuan pinjaman dari BPBD Provinsi Kaltim serta Dinas Cipta Karya Kukar. Tercatat sejak16 September 2015 hingga saat ini, lebih dari 2.175 ribu liter air telah di distribusikan. (ekn)

Himbauan Sejak Dini, Lahan Tetap Dibakar.

Terbakarnya lahan hutan dan perkebunan menjadi pemicu penyebaran kabut asap di Kabupaten Kutai Kartanegara, kabut asap tersebut sepekan terakhir justru semakin pekat. Terkait hal ini, Kepala BPBD Kukar, Darmansyah, mengaku sudah sejak dini menghimbau masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan terutama untuk perkebunan.

"Himbauan telah disampaikan melalui surat ke kecamatan-kecamatan serta siaran keliling, Siaran keliling mulai dari kota Tenggarong, Kecamatan Loa Janan, Loa Kulu, dan Kota Bangun sudah kita lakukan, lalu siapa yang salah, kembali kepada masyarakat, sudah tahu musim kemarau masih membakar. Bahkan Jauh-jauh hari Dinas Kehutanan dan Perkebunan juga sudah menghimbau." tegas Darmasnyah.

Sejak meningkatnya kebakaran lahan dan hutan di wilayah Kukar, dalam sehari pihaknya menerima 5 laporan kejadian dengan cakupan area lahan terbakar lebih dari 1 hektare. Untuk mengantisipasi hal tersebut BPBD Kukar telah menempatkan personil dan mobil pemadam di pos-pos yang berada di kecamatan-kecamatan.

"Untuk wilayah Tahura (Taman Hutan Raya), kami menempatkan pos-pos kami yang sudah ada di Kecamatan Loa Janan untuk membantu disana, kami juga menempatkan 1 mobil pemadam ke PosPol Bukit Soeharto, nah ketika unit ini tidak bisa mengatasi, maka unit yang berada di pos kecamatan bisa membackup termasuk dari Kecamatan Samboja kami drop ke sana." terangnya.

Secara dini BPBD Kukar telah melakukan tindak pencegahan untuk menghindari meluasnya api yang membakar lahan dan hutan dengan menyiagakan mobil-mobil pemadam di posko kecamatan. Total mobil pemadam yang ada di 7 kecamatan berjumlah 10 unit. Dikatakannya,  mobil-mobil pemadam di kantor BPBD yang berjumlah 8 unit sebagian diturunkan untuk membantu di posko tersebut, sehingga terkadang hanya tersisa 2 hingga 4 unit saja di Posko utama.

Terkait kabut asap, pria berkacamata ini mengatakan, asap yang menyelimuti wilayah Kukar tidak hanya berasal dari daerah ini saja, namun juga merupakan kiriman dari wilayah lain seperti Kutai Barat. Berdasarkan data BMKG, Darmansyah memperkirakan, kemarau panjang akan berlangsung hingga Desember tahun ini. (ekn)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top