Pawai Ogoh-ogoh di Desa Kerta Buana Berlangsung Meriah

Arak-arakan Ogoh-ogoh berlangsung meriah di Desa Kerta Buana, Tenggarong Seberang, Selasa (08/03) sore
Foto: Endi

Ratusan umat Hindu di Desa Kerta Buana, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara (Kukar), Selasa (08/03) sore, melakukan ritual arak-arakan ogoh-ogoh dengan berjalan kaki mengelilingi desa sejauh 2 kilometer. 

Warga masyarakat memadati sepanjang jalan tempat arak-arakan Ogoh-ogoh melintas. Antusiasme tersebut terlihat dengan banyaknya warga yang mengabadikan ritual khas sehari sebelum pelaksanaan hari Nyepi tahun Saka 1938 yang jatuh pada hari ini, Rabu 09 Maret 2016.

Ogoh-ogoh sendiri merupakan boneka atau patung dengan aneka rupa berbentuk raksasa yang menjadi simbolisasi unsur negatif, sifat buruk, dan kejahatan yang ada di sekeliling kehidupan manusia. Ogoh-ogoh diarak keliling desa dengan tujuan agar kekuatan negatif yang ada di sekitar desa ikut bersama ogoh-ogoh

Arak-arakan berakhir sekitar pukul 21.00 Wita. Patung Ogoh-ogoh ini kemudian dibakar sebagai simbol terbakarnya sifat-sifat negatif yang selama ini mengambil atau memboroskan begitu banyak energi kehidupan seseorang.

Menurut salah satu tokoh umat Hindu setempat, Dengan terbakarnya sifat-sifat negatif tersebut, Seseorang akan siap memulai sebuah saat yang baru."Ketika segalanya menjadi hening, masyarakat diajak untuk siap memasuki dan memaknai Nyepi dengan sebuah daya hidup yang sepenuhnya baru dan berharap menemukan makna kehidupan yang sesungguhnya bagi dirinya dan segenap semesta,"ucapnya.

Selain Desa Kerta Buana, Prosesi jelang Nyepi juga dilaksanakan di pendopo Pura Payogan Agung Kutai, Kelurahan Loa Ipuh, Tenggarong. Namun tidak ada arak-arakan patung Ogoh-ogoh karena sebagian besar umat Hindu ditempat ini merayakan Nyepi di pulau Bali. (end)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top