kutaikartanegaranews »
lingkungan
,
News
»
Mahasiswa FPIK Unmul Tanam 100 Bibit Mangrove di Muara Badak
Mahasiswa FPIK Unmul Tanam 100 Bibit Mangrove di Muara Badak
Posted by Admin Selasa, 28 Februari 2017 |
lingkungan,
News
![]() |
Cegah abrasi, mahasiswa FPIK Unmul tanam 100 bibit mangrove di desa Tanjung Limau, Muara Badak Foto: Rahmat Hidayat |
Sekitar 100 mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Mulawarman (Unmul) melakukan kegiatan penanaman bibit mangrove di desa Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak, Kukar, Minggu (26/02) lalu.
Menurut Ketua panitia pelaksana kegiatan, M Agus Darmawan, jumlah mangrove yang ditanam oleh para mahasiswa sebanyak 100 bibit. "Kegiatan ini menjadi salah satu agenda kami yang sering dilakukan setiap tahunnya diberbagai daerah di Kaltim," ujarnya.
Agus yang duduk di bangku semester 4 jurusan Manajemen Sumber Daya Perairan ini pun berharap bibit mangrove yang ditanam bisa tumbuh dan berkembang menjadi habitat ikan atau biota-biota di perairan Muara Badak.
Dikatakan Agus, untuk bibit mangrove yang ditanam berjenis Rhizopora, dimana mangrove tersebut merupakan mangrove sejati yang berada pada zona terluar yang batang atau akarnya tergenang oleh air laut.
"Secara umum kondisi mangrove di Muara Badak ini cukup baik, kita lihat di sini hampir semua ditutupi oleh pohon mangrove, dan ini banyak sekali fungsinya, baik untuk biota aquatic maupun masyarakat sendiri sebagai perlindungan dari gelombang, abrasi pantai serta angin kencang," bebernya.
Sementara itu salah satu mahasiswa yang ikut terlibat dalam kegiatan penanaman mangrove, Faturrahman, mengaku mendapatkan banyak ilmu pengetahuan terutama tentang manfaat mangrove bagi daerah pesisir.
"Penanaman mangrove ini sangat bagus sekali karena mengurangi abrasi pantai, kemudian mangrove juga bisa membantu habitat ikan-ikan kecil untuk mencari makan di daerah sekitar mangrove itu sendiri," ucap mahasiswa semester 2 ini.
Manfaat lainnya, lanjut Faturrahman, akar mangrove bisa dijadikan tinta serta bisa pula dijadikan papan sebagai bahan bangunan. "Tapi karena kita bergerak di bidang konservasi, manfaat itu sangat tidak dianjurkan," tegasnya.
Selain penanaman mangrove, sambungnya, para mahasiswa sebelumnya juga mengikuti kegiatan selama 3 hari di pulau pangempang Muara Badak untuk mendapatkan pembekalan ilmu pengetahuan di bidang perikanan.
"Selama tiga hari itu kita diajarkan ilmu-ilmu perikanan seperti mengukur gelombang, mengukur pasang surut air, frekuensi arus dan kecepatannya," demikian kata Faturrahman. (end)
.
Berita Terpopuler
-
Penginapan terapung desa Muara Muntai Ilir menyediakan 2 kamar tidur dan makanan khas Kutai (Foto: Dedi Baim) Penginapan terapung bisa dijum...
-
19 poket shabu termasuk uang tunai diamankan dari seorang pria berusia 45 tahun di Tenggarong Dok. Resnarkoba Polres Kukar Seorang pria beri...
-
Silaturahmi Satgas COVID-19 Kukar dengan tokoh agama serta Camat Se-Kukar secara daring (Foto: Endi) Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Da...
-
13 titik free hotspot yang dikelola Diskominfo Kukar kini bisa dinikmati masyarakat kota Tenggarong Foto : Dok.Diskominfo Kukar Sejak...
-
Kasat Resnarkoba Polres Kukar IPTU Encek Indrayani menunjukkan shabu milik tersangka DA (Foto: Endi) DA (45) warga Jalan Gunung Belah, Gang ...
-
Paket tembakau sintetis yang dipesan RBS diamankan Tim Sat Resnarkoba Polres Kukar (Dok. Sat Resnarkoba Polres Kukar) Satuan Reserse Narkoba...
Tidak ada komentar: