Pedagang Hewan Kurban Akui Penjualan Menurun

Salah satu lokasi penjualan hewan kurban di Jalan Ahmad Dahlan, Kelurahan Panji, Tenggarong
Foto: Endi

Mendekati hari raya Idul Adha 1438 H/2017 Masehi, penjual hewan kurban musiman sudah terlihat di beberapa kawasan di kota Tenggarong.

Salah seorang pedagang hewan kurban, Prayitno Budianto, mengatakan, tahun ini pembeli hewan ternak dan sapi mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.

“Ya kita maklumi karena kondisi ekonomi kita, jadi pembeli memang agak menurun, tapi Alhamdulillah setiap tahun pelanggan tetap ada,” ujarnya saat ditemui Senin (28/08) lalu.

Sejak 3 minggu lalu, pria yang akrab disapa Budi ini menjual hewan ternaknya disebuah tanah kosong dibilangan Jalan Ahmad Dahlan, Kelurahan Panji, . 

Dikatakannya, berbeda dengan kambing, tahun ini harga hewan ternak sapi per ekornya mengalami kenaikan.

“Sebetulnya kenaikannya hanya sekitar 5 ratus ribu saja untuk sapi, kalau kambing sama seperti tahun-tahun sebelumnya,” ucapnya.

Budi menyebutkan, sapi-sapi yang dijual harganya bervariasi berdasarkan ukuran, mulai dari Rp 13,5 – 17,5 juta, sedangkan kambing dari Rp 2,5-3,5 juta. 

“Jumlah hewan ternak kambing kita ada stok 60 ekor, kalau sapi ada 35 ekor. Alhamdulillah pembelinya sudah 70 persen,” sebutnya. 

Budi yang sehari-seharinya bekerja sebagai pegawai UPTD Museum Mulawarman ini, juga menggratiskan biaya untuk mengantar hewan kurban yang dijualnya.

“Untuk konsumen kita antar servisnya sampai ke tempat, jadi sampai diserahkan itu tanggung jawab kita, nanti pembeli minta diantar kemana, ongkosnya gratis,” ujarnya.

Saat ini, katanya, sejumlah pembeli sudah membayar uang muka dan biaya pelunasan dibayar saat hari H. 

“Pada umumnya mereka kasih DP, nanti pada waktu hari H baru pelunasan, jadi kita rawat dulu hewannya,” jelas Budi.

Untuk konsumen sendiri, sambungnya, merupakan pelanggan tetap yang berasal dari kelompok langgar dan masjid yang biasanya datang seminggu sebelum Idul Adha.

Untuk memenuhi stok hewan kurban, Budi pun mengaku harus mendatangkan dari pulau Sulawesi.

“Biasanya kita hanya untuk penggemukan saja, 6 bulan sebelumnya sudah kita datangkan, nanti baru kita keluarkan, karena untuk stok lokal kita belum mampu,” ungkapnya.

Tak hanya itu, setiap tahun hewan ternak yang dijualnya juga dijadikan sampel oleh Dinas Peternakan setempat.

“Bahkan dokter hewan merekomendasikan untuk membeli sapi disini. Insya Allah sehat dan memenuhi syarat dari pada kurban, karena kita juga punya sertifikat dan label sehat,” tandasnya. (end)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top