Selama 10 Jam KPK Geledah Kantor Bupati Kukar

Salah satu penyidik KPK membawa koper keluar dari kantor Bupati Kukar dikawal petugas kepolisian
Foto: Endi

Penyidik dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendadak melakukan penggeledahan kantor Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Selasa (26/09) pukul 10.00 Wita.

Dikawal petugas kepolisian bersenjata lengkap, 7 penyidik mengenakan rompi KPK langsung memasuki sejumlah ruangan, dimana terdapat ruang kerja Bupati Rita Widyasari, Wakil Bupati Edi Damansyah dan Sekda H Marli. 

Selama penggeledahan berlangsung, penyidik KPK tidak memperkenankan siapapun untuk masuk dan keluar dari ruangan yang digeledah, termasuk menyita sejumlah ponsel milik para pegawai.

Penggeledahan dilakukan hampir 10 jam dan berakhir sekitar pukul 20.15 Wita, para penyidik KPK keluar dengan membawa 3 koper yang diduga berisi sejumlah berkas dan langsung memasuki mobil tanpa memberikan keterangan apapun.

Sekda Kukar H Marli yang menemui sejumlah awak media, mengaku tidak bisa memberikan banyak informasi. “Yang jelas mungkin nanti KPK sendiri lah yang akan memberikan keterangan,” jelasnya.

Saat ditanya apakah penggeledahan tersebut mengganggu aktivitas kerja para pegawai, Marli membantahnya. 

“Kita mendukung KPK untuk mencari kebenaran, nyatanya saya satu hari penuh melayani mereka,” ucapnya. 

Meski demikian Marli belum bisa memberikan informasi terkait dokumen apa saja yang diperiksa penyidik KPK, dan mengaku seluruh ruangan (12 Bidang) diperiksa oleh lembaga anti rasuah itu.

“Semua gedung A, B, C. Seluruh bidang ditemui, seluruh ruangan didatangi,” bebernya.

Ketika ditanya perihal Bupati Rita Widyasari, Marli juga tidak mengetahui keberadaan orang nomor satu di Kukar itu. 

“Saya kurang tahu keberadaan Bupati, karena HP saya diambil dan tidak bisa komunikasi,” imbuhnya.

Ia pun mengaku penyidik KPK tidak menyampaikan informasi apapun terkait beredarnya pemberitaan jika sang kepala daerah di kabupaten ini telah dilakukan penindakan oleh KPK. 

“Dia (penyidik KPK, red) cuma mengumpulkan berkas,” sebut Marli.

Dirinya juga tidak mengetahui kebenaran informasi terkait penyidik KPK yang melakukan pemeriksaan di rumah jabatan Rita Widyasari. “Tidak tahu saya, kita tidak bisa komunikasi,” kata Marli lagi.

Marli juga tidak bisa memastikan dimana keberadaan Wakil Bupati Edi Damansyah, ia hanya menegaskan jika KPK hanya melakukan penggeledahan dokumen tanpa memeriksa dirinya.

“Tidak ada komunikasi, saya tanya berapa hari (penggeledahan, red) mereka tidak jawab. Sudah ya saya capek,” ujar Marli meninggalkan kerumunan wartawan. (end)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top