Puncak Opening EIFAF 2018 Sajikan Tari Massal Bertajuk The Power of Tradition

Salah satu tarian yang dipersembahkan dalam tari massal puncak opening ceremony EIFAF 2018
Foto: Endi

Tari massal bertajuk The Power of Tradition menjadi sajian puncak dalam opening ceremony Erau Adat Kutai dan International Folk Art Festival (EIFAF) Ke-VI di Stadion Rondong Demang, Tenggarong, Minggu (22/07) kemarin.

Para penari yang tampil pun sukses mencuri perhatian para tamu dan undangan, delegasi kesenian dari enam negara, serta ribuan masyarakat dari berbagai daerah di sekitar Kalimantan Timur (Kaltim).

"Konsep tari sendiri, kita mengangkat kekuatan tradisi yang merupakan warisan leluhur dan warisan budaya. Kami mengangkat konsep Melayu pesisir Kutai dan pedalaman," jelas koreografer tari Hariyansa Kundjung.

Pimpinan Yayasan Gubang yang biasa disapa Ancha ini mengatakan, tari massal berdurasi 18 menit tersebut didukung 108 orang penari dengan 20 orang pemusik daerah.

"Semua tarian menyimbolkan tentang masyarakat pedalaman, salah satunya flora anggrek hitam yang menjadi simbol dan ditampilkan diawal opening," bebernya.

Selain tari Melayu, tari massal bertajuk The Power of Tradition juga mengangkat sisi pedalaman Kukar
Foto: Endi

Seluruh penari, sambungnya, direkrut dari beberapa sekolah di Tenggarong, yakni Ekskul tari Smansa, Ekskul tari Smanda, Ekskul tari MAN dan sanggar-sanggar tari Tenggarong.

"Para penari bisa cepat beradaptasi dengan arahan yang diberikan, mereka cepat menyesuaikan gerakan-gerakan meski dengan hanya berlatih dalam waktu cukup singkat selama dua minggu," ujar Ancha.

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kutai Kartanegara (Kukar), Sri Wahyuni mengakui, tari massal sukses digelar berkat dukungan dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI. 

"Anggaran kita sangat minim, Alhamdulillah khusus tarian massal di support penuh dari Kemenpar sebagai bagian dari kunjungan untuk anggota Wonderful Event, karena EIFAF satu diantara 100 Wonder Event yang ditetapkan Kemenpar," bebernya.

Seluruh pembiayaan latihan, properti, kostum dan lainnya, kata Sri, di support penuh oleh Kemenpar. "Kemenpar melalui E.O (Event Organizer) bekerjasama dengan Yayasan Gubang," terangnya.

Untuk diketahui, persembahan tari massal garapan Yayasan Gubang ini dibawah arahan produksi Kementerian pariwisata RI, dengan penanggung jawab produksi Kadispar Kukar. (end)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top