17 Rumah di Loa Bukit Terbakar, Kerugian Diperkirakan Mencapai Rp 1,7 Miliar

Kobaran api yang dengan cepat menjalar menghanguskan 17 rumah di dusun Loa Bukit, desa Loa Ulung
(Foto: Facebook)

Pemukiman penduduk dusun Loa Bukit, RT 09 - RT 10, desa Loa Ulung, kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara (Kukar), diamuk si jago merah, Kamis, (26/09) siang.

Peristiwa yang terjadi sekitar pulul 15.00 Wita ini membuat panik warga sekitar, bahkan asap tebal yang membumbung berwarna hitam dari lokasi kejadian terlihat jelas dari arah kota Tenggarong yang dipisahkan dengan sungai Mahakam.

Kapolres Kukar AKBP Anwar Haidar melalui Kapolsek Tenggarong Seberang IPTU Abdul Rauf mengatakan, petugas berupaya membantu masyarakat memadamkan api dengan menggunakan alat seadanya dibantu personel TNI.

Api baru bisa dipadamkan 1 jam kemudian setelah 5 unit mobil damkar BPBD dikerahkan, pemadaman turut melibatkan relawan Balakar, serta dibantu 3 unit Tugboat dan 2 unit mesin alkon.

"Untuk korban jiwa nihil, namun kerugian materiil yang diderita korban kebakaran diperkirakan  mencapai Rp 1,7 miliar," kata Kapolsek.

Kapolsek Tenggarong Seberang IPTU Abdul Rauf bersama anggota TNI saat berada di TKP kebakaran
(Foto: Dok. Polsek Tenggarong Seberang)

Dari data yang dhimpun, sebanyak 17 rumah hangus terbakar. Sedangkan asal mula api diperkirakan dari korselting atau hubungan arus pendek listrik dari salah satu bangunan yakni Bank Sampah. 

"Karena angin kuat sehingga api mudah mejalar ke rumah sekitar, dimana kebanyakan rumah terbuat dari bahan kayu sehingga mudah terbakar," bebernya.

Selain meminta keterangan saksi-saksi, petugas juga mengamankan barang bukti berupa meteran listrik yang terbakar dan potongan kayu bekas kebakaran.

"Untuk tersangka dalam kejadian ini, anggota kami masih melakukan penyelidikan," ucapnya.

Kapolsek pun menghimbau masyarakat di wilayah Tenggarong Seberang untuk saling mengingatkan antar Rukun Tetangga, serta senantiasa waspada terhadap hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran.

"Khususnya pada bulan kemarau, mohon untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar dengan alasan apapun," demikian ditegaskannya. (mm-bse)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top