Kerjasama Pelatihan Basic Operator dan Welder, Pemkab Kukar Teken MoU Dengan 2 Perusahaan

Bupati Kukar Edi Damansyah usai penandatanganan MoU dengan PT Biru dan PT Petrotekno
(Foto: Endi)

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman di ruang eksekutif kantor Bupati Kukar, Senin (18/09/2023).

MoU ini terkait pelatihan basic operator kerjasama dengan PT. Buma melalui LSP Biru Nusantara dan pelatihan welder (juru las) kerjasama dengan SKK Migas melalui PT. Petrotekno.

Edi Damansyah yang didampingi Plt Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Distransnaker) Kukar M Hatta mengatakan, MoU antara Pemkab Kukar dengan dua perusahaan ini sejalan dengan program prioritas Kukar Idaman yang sudah ditetapkan dalam Perda Nomor 6 Tahun 2021, salah satunya adalah program Kukar Siap Bekerja.

"Kukar Siap Bekerja ini memang yang paling mendasar, kegiatannya adalah memberikan pendidikan dan pelatihan berbasis pasar. Ini kita mulai pada APBD-Perubahan 2023, ada pembiayaan di APBD dan ini bentuk komitmen kami," ujarnya.

Ia pun meminta agar kerjasama pelatihan seperti ini juga dapat diikuti oleh perusahaan lainnya khususnya pemegang Ijin Usaha Pertambangan (IUP) batu bara yang beroperasi di kabupaten Kukar.

"Sehingga program pendidikan pelatihan ini bisa terus berjalan. Insya Allah komitemen itu pasti kami alokasikan pembiayaannya di APBD, nanti kita kolaborasi penguatannya, pembiayaannya dengan teman-teman perusahaan," kata Edi.

Diharapkannya lagi, pendidikan pelatihan tidak hanya dilakukan di ring-ring 1 wilayah operasi perusahaan.

MoU Pemkab Kukar dengan PT Biru dan PT Petrotekno terkait pelatihan basic operator dan welder
(Foto: Endi) 

"Karena kebutuhan terhadap tenaga kerja SDM basic operator dan mekanik itu cukup tinggi. Nah ini yang kita respon dengan program kolaborasi kerjasama pealtihan," ujar dia.

Terkait kerjasama dengan PT Petrotekno, hal itu tidak terlepas dari MoU Pemkab Kukar dengan SKK Migas yang sudah memasuki tahun ketiga.

"Karena kami ingin ada putera puteri Kutai Kartanegara yang bekerja di sektor migas seperti yang selalu saya sampaikan di forum dan media," imbuh Edi.

Orang nomor satu di Kukar ini pun menegaskan, program pelatihan yang berkolaborasi dengan beberapa perusahaan merupakan bagian dari upaya membangun sumber daya manusia.

"Sumber daya manusia bukan sama seperti kita membangun fisik jalan dan gedung, ini memang jangka panjang, kalau tidak kita mulai, maka urusan sumber daya manusia akan terabaikan, padahal ini faktor pendukungnya," tandasnya.

Ungkapnya lagi, dalam beberapa kesempatan dialog dengan perusahaan-perusahaan di Kukar, dirinya meminta agar data jumlah kebutuhan karyawan dan klasifikasinya disampaikan ke pemerintah daerah.

"Karena kami ingin memberikan pendidikan pelatihan itu berbasis pasar. Bukan saya menutup yang berkaitan dengan melatih service HP, service Kulkas, mesin cuci, itu sudah terlalu banyak. Saya ingin kita bergeser," demikian diharapkan Edi. (mmbse)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top