Pengusaha Fery Tradisional Harus Utamakan Keselamatan

Pengawasan Kapal fery tradisional harus lebih diperketat
Foto: Endi


Hampir 3 pekan sejak musibah tenggelamnya fery tradisional KM Rina Amelia I terjadi, Peristiwa yang mengakibatkan 1 korban jiwa tersebut masih hangat dalam ingatan warga Kota Tenggarong, Rasa prihatin pun muncul dari berbagai pihak.

Tak terkecuali Camat Tenggarong, Mulyadi, Ia mengingatkan agar pengusaha jasa kapal fery tradisional tidak semata-mata mencari keuntungan namun justru mengabaikan keselamatan, seperti memuat kendaraan dan penumpang melebihi kemampuan atau kapasitas kapal, “Ini harus mendapat pengawasan lebih ketat dari petugas terkait,” ujarnya.

Selain kapasitas, kondisi atau kelaikan kapal menurut Mulyadi, juga menjadi bagian yang harus mendapat perhatian dan pengawasan. Selaku Camat, dirinya hanya bisa menghimbau kepada pemilik usaha jasa penyeberangan. Ia pun berharap agar instansi terkait yang berkompeten lebih memperketat pengawasan dilapangan. "Ini untuk keselamatan bersama, kita tidak ingin peristiwa serupa kembali terulang,” tuturnya.

Hal senada juga disampaikan Anggota Komisi II DPRD Kukar, Alif Turiadi, Kader partai Gerindra ini mengusulkan agar dalam waktu dekat para wakil rakyat bisa turun ke lapangan untuk meninjau kelaikan masing-masing kapal fery tradisional. Ia pun meminta agar Dishub Kukar lebih meningkatkan pengawasan terhadap pengoperasian kapal, "Kami berharap ini menjadi kejadian yang terakhir, jangan ada lagi korban," tegasnya. 

Sementara itu, Kepala Dishub Kukar, Marsidik, mengakui sudah melakukan pengawasan secara maksimal terhadap kapal - kapal tradisional yang beroperasi. “Bagaimana pun diawasi, jika tidak taat aturan, itu berarti faktor kelalaian manusianya,” jelasnya beberapa waktu lalu.

Seperti diketahui, kapal tradisional KM Rina Amelia I yang membawa 3 mobil pick up tenggelam pada Rabu (04/02) dini hari, kapal tersebut tenggelam ketika akan merapat di dermaga Maruli Padang Raya, Kelurahan Sukarame, Tenggarong. Satu penumpang bernama Totok ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. (ekn)








Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top