Polisi Di Minta Ungkap Penyebab Tewasnya Muniarti

kutaikartanegaranews.com - 19/04/2015
Jenazah Muniarti Jasmi (40), PNS Disperindagkop Kukar yang ditemukan tewas pada Sabtu (18/04) kemarin, Minggu (19/04) dimakamkan di Pemakaman Muslimin Rondong Demang Tenggarong. Jenazah sebelumnya disemayamkan di kediaman orang tuanya di jalan Mawar 3, kelurahan Panji. (Baca, Staf Disperindagkop Kukar Ditemukan Tewas)

Jenazah Muniarti saat akan diberangkatkan menuju pemakaman
Foto: Endi
Sejumlah kerabat, serta rekan-rekan korban termasuk pimpinan instansi tempat Muniarti bekerja nampak hadir melayat. Suasana duka pun begitu terasa di rumah duka hingga ke pemakaman. Sang suami beserta kedua putri dan orang tua korban terlihat begitu terpukul dengan kejadian tersebut.

Ditemui usai pemakaman, Suami korban Sapto Haryadi (41) yang merupakan karyawan dari Bank Kaltim KCP Sanga-sanga menuturkan, Jum'at (17/04) pagi ia tidak merasakan ada tanda - tanda sebelum kepergian korban, seperti biasa dirinya berangkat kerja lebih dahulu sekitar jam 06.45 WITA, sedangkan istrinya berangkat 15 menit kemudian.

Ia dan istrinya memang tinggal di kota Samarinda, tepatnya di komplek perumahan di jalan Suryanata, Saat akan berangkat mendiang istrinya selalu menggunakan sepeda motor dari kediamannya, kemudian kendaraan tersebut dititipkan di pangkalan di dekat rumahnya, dan selanjutnya menumpang kendaraan roda empat menuju tempatnya bekerja di Tenggarong.

Menurut Sapto, Muniarti sudah sekitar 12 tahun selalu menumpang kendaraan roda empat saat akan bekerja, bahkan istrinya pernah sendirian saat menumpang sebuah kendaraan, "Pernah waktu itu sendirian, cuma sama orang kantor juga kalo sendirian, tapi saya selalu ingetin kalo ketinggalan jangan ikut sama orang enggak dikenal." tuturnya.

"Mungkin pas hari naasnya ini buru-buru, karena pas tanggal 17 itu upacara, jadi temen-temennya itu menurut informasi BBM nya sudah berangkat semua, istri jam 7, jadi ketinggalan, kalo hari biasa itu mungkin belum ketinggalan karena masih rame." terang Sapto

Dirinya baru mengetahui jika kontak terakhir justru dengan teman korban melalui Blackberry Messenger (BBM) , "Dengan saya gak ada kontak, temannya sempat menanyakan ikut siapa, dengan siapa, tapi dijawab ikut orang  tapi gak tau siapa," lanjutnya. Ia pun merasa miris begitu mendengar kabar tersebut karena istrinya menumpang kendaraan orang tidak dikenal.

Teman Muniarti kembali menanyakan dimana posisi korban saat itu dan dijawab sudah di Stadion Aji Imbut Tenggarong Seberang. "Nah setelah itu sudah gak ada lagi, sudah gak aktif hp nya," terang Sapto.

Saat ditanya kondisi terakhir ditemukan, Sapto mengaku jika barang - barang berharga Muniarti seperti ponsel yakni Blackberry, Samsung dan Nokia semuanya hilang, termasuk perhiasan dan dompet di dalam tas terkecuali jam tangan yang melekat di tangan korban.

Ia pun berharap kepada pihak kepolisian agar kejadian yang menimpa istrinya segera di ungkap dan pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya, "Segera ditangkap pelakunya, dan dihukum sesuai dengan apa yang dia perbuat, karena dia (Pelaku) sudah menyusahkan saya, menyusahkan anak saya, anak saya masih kecil-kecil, dia renggut kebahagiaan saya." (ekn)









Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top