Tenggarong Kutai Carnival 2015 Usung Tema The Unique of Borneo

Kepala Disbudpar Kukar Sri Wahyuni dan manajemen TKC berfoto bersama talent yang menggunakan kostum bertema Buah Bolok, Sumpit dan Pesut Mahakam. Para talent akan tampil pada puncak pelaksanaan HUT kota Tenggarong ke-233, 10 Oktober 2015 mendatang
Foto : Endi

Carnaval on the street Tenggarong Kutai Carnival (TKC) merupakan puncak dari pelaksanaan Festival Kota Raja (FKR) IV yang akan berlangsung pada 10 Oktober 2015 mendatang. Ada hal berbeda dalam pelaksanaan TKC tahun ini, dimana kostum Prototipe, workshop dan persiapan penyelenggaraan carnaval dilakukan secara mandiri oleh manajemen TKC yang didukung oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kukar.

"Pada tahun ini untuk pertama kalinya Tenggarong Kutai Carnival menyelenggarakan persiapan dan pelaksanaan show time TKC secara independent atau secara mandiri," ungkap Kepala Disbudpar Kukar, Sri Wahyuni, saat menggelar press conference TKC, di Pendopo Wakil Bupati Kukar, Minggu (04/10) pagi.

Dalam penyelenggaraan TKC kali ini juga dilakukan penataan posisi duduk tamu undangan VIP, yakni pada bagian belakang dibuat bertingkat, sehingga penonton bisa melihat dan mengabadikan gambar talent TKC yang melintas dengan leluasa, namun untuk membatasi gerak pengunjung agar tidak turun ke runway utama, maka nantinya akan ada barikade permanen.

Sri melanjutkan, sebelum carnaval di jalan, para talent terlebih dahulu melintasi runway sepanjang 110 meter dihadapan sekitar 1100 undangan di tenda yang saling berhadapan di taman pedestarian depan kantor Bupati Kukar, selain tenda utama VVIP, terdapat pula 25 tenda undangan dengan kapasitas tamu 90 orang per tenda.

Lokasi runway utama TKC tahun ini juga dibuat berbeda dengan jalur yang lebih lurus, sebelum meninggalkan runway VIP, para talent akan menghadap langsung ke tribun yang ditempati awak media. "Tersedia tenda khusus bagi pers dan fotografer untuk memudahkan pengambilan gambar maupun video,"jelasnya. 

Saat ditanya sumber dana yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan tersebut, Sri mengatakan, Dana TKC sepenuhnya berasal dari APBD. Kegiatan ini dilaksanakan langsung oleh manajemen TKC dengan fasilitas logistik dari Disbudpar Kukar.

Terkait persiapan pelaksanaan TKC kali ini, Ketua TKC Nur Fajri, menjelaskan, Pasca perekrutan, Para talent telah mengikuti kegiatan workshop sebanyak dua kali, yakni pada tanggal 19-23 Mei dan 10-15 September 2015. Selain diberikan materi tentang pengetahuan dasar event carnaval, para talent juga diajarkan cara membuat kostum, make up carnaval, koreografi, fashion dance dan pematangan pembuatan kostum karnaval

Sedangkan jumlah talent yang tampil sebanyak130 orang, terdiri dari kategori dewasa dan Kids. Untuk dewasa berjumlah 80 dan Kids sebanyak 50 talent. Nur merincikan, untuk kategori Kids, Buah Bolok sebanyak 20 talent, Sumpit 16, dan Pesut 14 talent. "Kemudian yang dewasa, Buah Bolok ini yang paling banyak 40 talent, Sumpit 20 talent, Pesut itu ada 22 talent," paparnya

Dikatakannya, Untuk tema yang diusung adalah The Unique of Borneo, dimana para talent dewasa serta anak-anak dibagi dalam 3 kelompok defile, yakni Defile Buah Bolok, Sumpit dan Pesut Mahakam. Tema buah Bolok menurut Nur bertujuan untuk memperkenalkan bentuk dan gambaran buah Bolok yang selama ini lagunya sudah populer di masyarakat. 

"Kemudian tema Sumpit adalah alat yang digunakan masyarakat pedalaman untuk berburu maupun berperang pada jaman dulu," terangnya lagi. Sementara untuk tema Pesut Mahakam menurut Nur, sebagai bagian dari promosi serta kampanye pelestarian pesut Mahakam  karena populasinya yang semakin berkurang.

Di akhir sesi jumpa pers, ketiga kostum prototipe ditampilkan dihadapan para awak media, sebanyak 19 talent terdiri dari talent dewasa dan anak-anak tampil secara bergantian membawakan masing-masing kostum sesuai tema yang nantinya akan ditampilkan pada pelaksanaan TKC. Menariknya, salah satu talent yakni Cyntia merupakan talent termuda dengan usia 5 tahun. (ekn)








Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top