Etam Fest 2, Perpaduan Musik, Clothing dan Festival Kuliner

Suasana Etam Fest 2 saat berlangsung di Creative Park Tenggarong, event yang digelar oleh Distorsi Rockaholic Company ini tidak jauh berbeda dengan Etam Fest 1, yakni mengemas konsep musik, yang dipadukan dengan clothing dan festival kuliner.
Foto : Endi

Menikmati akhir pekan tidak selalu harus keluar kota, Inilah yang ditawarkan dalam Etam Fest 2 yang digagas oleh Distorsi Rockaholic Company selaku event organizer. Acara ini didukung penuh oleh Bank Kaltim dan berlangsung pada Sabtu (21/11), di Creative Park Tenggarong.

Tingginya animo pengunjung pada saat Etam Fest 1 beberapa bulan lalu membuat pihak penyelenggara kembali menggelar acara serupa di tahun yang sama. Menurut event manager Distorsi Rockaholic Company, Akbar Haka, Event ini kembali digelar karena banyaknya permintaan dari para pedagang yang merasa cukup terbantukan dengan adanya Etam Fest.

"Tadinya dari pihak pedagang minta 1 bulan sekali, tapi kami rasa kalau sesering mungkin digelar atau dilaksanakan akan ada stagnansi, takutnya masyarakat ada kebosanan, jadi mungkin per 6 bulan atau paling cepat 3 bulan kita gelar," jelasnya.

Ia mengatakan, Pada Etam Fest kali ini ada sekitar 26 booth atau tenda yang disiapkan, beberapa diantaranya diisi produk clothing lokal serta kuliner pilihan. Etam Fest 2 lebih fokus kepada kuliner, berbeda dengan Etam Fest 1 yang menonjolkan otomotif serta garage sale yang menjual barang bekas spare part motor.

"Di Etam Fest 2 kita lebih fokus kepada kuliner, seleksinya memang ketat, jadi beberapa yang ikut ini memang mewakili makanan-makanan yang berbeda, tidak ada yang sama di setiap standnya,"ungkapnya.

Etam Fest 2 terang Akbar, bertujuan untuk mendorong industri kreatif anak-anak muda khususnya di bidang kuliner. "Jadi sebenarnya kami mengajarkan kepada yang terlibat didalam Etam Fest bahwa ini bukan tempat mencari untung tapi tempat untuk promo. Ketika mereka jualan disini pengunjung tertarik dengan produk makanannya, dan pengunjung bisa bertanya dimana setiap hari mereka buka, jadi itu bisa membuat sirkulasi ekonomi di bidang kuliner di Kukar berputar," sambungnya.

Akbar melanjutkan, Pada Etam Fest kali ini, Ia juga ingin mengangkat kultur atau budaya Kutai, salah satunya dengan mengenakan ikat kepala khas Kutai dari kain bermotif batik, tema ini bisa dilihat dari logo Etam Fest 2.

"Hari ini panitia kita wajibkan untuk memakai ikat kepala Kutai semuanya, dengan harapan bahwa ketika pengunjung nanti datang ke event ini melihat pertunjukan, Mereka akan terbiasa melihat anak-anak muda memakai ikat kepala Kutai. Jadi tidak harus dipertunjukan budaya atau tradisi, tapi di event atau pertunjukkan modern pun kita harus mulai membiasakan anak-anak muda memakai ikat kepala Kutai," tambahnya.

Etam Fest 2 berakhir pada malam hari setelah penampilan puncak dari band Kapital yang mampu memanaskan ratusan pengunjung dari kalangan anak muda. Sebelumnya pada siang hingga sore, sejumlah band lokal dari berbagai genre juga tampil bergantian diatas panggung. (end)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top