Kapal Tabrak Anjungan, Akibatkan Tumpahan Minyak dan Kebocoran Gas di Blok Mahakam

Para petugas dari Total E&P Indonesie sedang memasang Oil Boom sepanjang 200m saat menggelar latihan skala besar penanggulangan tumpahan minyak di lapangan offshore Bekapai, Blok Mahakam, Selasa (03/11) kemarin.
Foto : Dok. Humas TEPI

Sebuah kapal bermuatan peti kemas hilang kendali dan menabrak anjungan lepas pantai (platform) BJ. Tabrakan ini mengakibatkan tumpahan minyak sebanyak 2.310 barel, Peristiwa ini juga menyebabkan kebocoran gas sebanyak 1.2 MMscf, di perairan seputar Lapangan Bekapai, Blok Mahakam, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. 

Kejadian ini bukanlah yang sebenarnya, namun merupakan skenario dan ilustrasi Latihan Skala Besar (Large Scale Exercise) 2015, Penanggulangan Tumpahan Minyak – TIER 2 (tumpahan lebih dari 1.000 barel) yang diadakan oleh Total E&P Indonesie(TEPI), operator Blok Mahakam, Selasa (3/11). 

“Latihan besar ini diadakan dengan tujuan, antara lain untuk menguji kesiapan dan respon dari tim TEPI Emergency Organization terhadap situasi darurat, menguji efektifitas komunikasi antar Sites, TIEC (Total E&P Indonesie Emergency Committee) / MRT (Management Response Team), JHOEC (Jakarta Head Office Emergency Cell), dan kantor pusat (headquarters), dan menguji intervensi bantuan pihak luar dalam penanggulangan tumpahan minyak TIER 2,” jelas Hardy Pramono, President & General Manager Total E&P Indonesie. 

Latihan yang disaksikan langsung oleh Naryanto Wagiman, Direktur Teknik Lingkungan Ditjen Migas ini, Menurut Hardy, dilakukan untuk menguji validitas rencana penanggulangan krisis yang sudah ada, “Agar kami mampu mempelajari dan meningkatkan kemampuan dalam menanggulangi krisis,” jelasnya. 

Latihan ini melibatkan Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Chevron, karena berada di wilayah area 6 (Area simulasi), SKK Migas, dan Pemerintah daerah. Kegiatan ini melibatkan lebih dari seratus personil. 

Beberapa peralatan, seperti, 200m Oil Boom, satu unit pompa GT 185, dua unit pompa – boat spray, dispersant (diganti dengan air), satu tracking buoy, tujuh radio komunikasi bagi peninjau, dan satu dummy untuk digunakan dalam skenario kecelakan penyelaman juga di pertunjukkan dalam latihan tersebut. 

Ditambahkan Hardy, Dalam kesempatan ini juga dipraktikkan inspeksi Underwater Annual Platform oleh para penyelam dengan melakukan CP (Cathodic Protection) di seabed level, sekitar 30m dari lokasi kejadian. (end)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top