Hadirkan Genre Musik Berbeda, Rock In Borneo Sedot 80 Ribu Penonton

Sekitar 80 ribu penonton hadir saat event musik terbesar di Kalimantan, Rock In Borneo 2016 berlangsung
Foto: Facebook/Rock In Borneo

80 ribu penonton memadati Lapangan Panahan Stadion Aji Imbut, Tenggarong Seberang, saat Rock In Borneo 2016 berlangsung, Sabtu (26/03) lalu. Nama Michael Learns To Rock (MLTR) menjadi salah satu magnet hingga pengunjung dari berbagai daerah di Kalimantan rela datang demi menyaksikan pertunjukkan gratis tersebut.

"Jika dibandingkan tahun 2015, Pengunjung yang hadir sekitar 70 ribu orang. Tapi saat Rock In Borneo digelar kemarin, seluruh venue terisi penuh dan dipadati sekitar 80 ribu penonton," ucap Akbar Haka, Manajer Rock In Borneo.

Hampir selama 10 jam, Rundown Rebel Stage, Borneo Stage dan Rockin Stage seakan menjadi saksi gempuran musik cadas dari band-band lokal hingga pendatang dari Bandung, Solo, dan Toraja di event yang pernah dinobatkan sebagai salah satu dari 5 besar festival musik rock terbesar di Indonesia.

Pemandangan yang tak kalah menarik adalah saat Steven Jam berjingkrak diatas panggung, Penampilan pengusung aliran Reggae ini seolah menepis anggapan jika para metal head yang hadir akan beranjak pulang, dan justru sebaliknya.

Tak ketinggalan Kapital band yang beraksi membawakan 8 lagu hingga membuat suasana semakin panas. Terlihat dibarisan depan, penonton dari kalangan wanita ikut menikmati garangnya band asal kota Tenggarong ini.

Sementara itu Power Slaves yang merupakan band beraliran Rock N Roll era 90an ternyata mampu menarik perhatian penonton meskipun lagu-lagu yang pernah mereka rilis belum sepenuhnya dikenal generasi yang lahir pasca tahun 90.

Akbar Haka mengakui, sejak Kukar Rockin Fest 2012-2015, event ini memang dikenal dengan barisan penggempur musik cadas, Namun memasuki tahun ke-5 pihaknya memperlebar market crowd dan mencoba sesuatu yang baru.

"Pemilihan line up pengisi acara tidak melulu di isi oleh barisan penggempur musik cadas seperti tahun-tahun sebelumnya," ucapnya.

Dan Rock In Borneo tahun ini sambungnya, memberikan bukti jika genre musik berbeda yang dihadirkan oleh Steven Jam, Power Slaves maupun MLTR, mampu menyedot penonton dan bisa dinikmati oleh berbagai kalangan usia. (end)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top