Panjat Pinang Massal di Pulau Kumala Berlangsung Seru

Keseruan panjat pinang massal di pulau Kumala tak hanya diikuti kaum pria, namun juga diikuti kelompok wanita
Foto: Hayru Abdi

Panjat pinang massal guna memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) kemerdekaan Republik Indonesia ke-71 di Pulau Kumala, Minggu (14/8) berlangsung seru. Meski gerimis,namun tak menyurutkan warga masyarakat yang datang untuk menyaksikan lomba tersebut.

Bukan hanya kelompok pria dewasa, kaum wanita juga diberi kesempatan untuk memanjat pohon pinang yang diolesi pelicin atau biasa disebut "gemuk" sebagai rintangan untuk mencapai puncak batang pinang yang telah disiapkan aneka hadiah dalam bentuk nomor. 

Berkat kerjasama yang baik dan saling menopang agar sampai ke puncak pohon pinang, ditambah sedikit perjuangan dengan kekuatan fisik, akhirnya satu-persatu kelompok pemanjat berhasil menurunkan hadiah. 

Ketua panitia panjat pinang massal Fida Hurasani dalam laporannya mengatakan, pohon pinang lengkap dengan hadiahnya merupakan hasil partisipasi dari 9 instansi pemerintahan di Kukar, yakni Dispora, BKD, Setkab Kukar, Disperindagkop, Babapemas Pemdes, Dishub, Bina Marga, Cipta Karya, serta Dinas Kelautan dan Perikanan.

"Ditambah tiga pohon dari Bank Kaltim Cabang Tenggarong, BNI, dan BPR Bepede Tenggarong. Seluruhnya ada 12 batang pinang lengkap dengan hadiahnya, yang di ikuti 23 kelompok pemanjat, termasuk 2 kelompok wanita," ujar pria yang juga menjagat sebagai Kepala Satpol PP Kukar itu. 

Sementara Staf Ahli Bidang Pembangunan Setkab Kukar Wicaksono Soebagio saat membuka kegiatan tersebut mengatakan, panjat pinang merupakan salah satu kegiatan yang memupuk persatuan, sehingga perlu dilestarikan.

"Bukan sekedar permainan, tapi didalamnya terdapat nilai perjuangan, kebersaman dan persatuan, serta semangat mencapai tujuan," ucapnya. 

Wicaksono dalam kesempatan ini juga mengimbau agar masyarakat selalu menjaga kedamaian, keamanan dan ketertiban agar situasi kondusif terus terjaga.

"Menjaga situasi kondusif dan menjadikan diri bermanfaat bagi lingkungan merupakan suatu cara megisi kemerdekaan ini," ujarnya.

Panjat pinang dengan metode satu pohon untuk 2 kelompok pemanjat berjumlah 5-6 orang itu, berakhir sekitar pukul 15.00 wita. Selama lomba berlangsung, penonton tampak tersenyum sambil sesekali tertawa melihat usaha peserta panjat pinang yang tak mudah untuk sampai kepuncak pohon berhadiah. 

Penonton juga bertepuk tangan dan berteriak-teriak untuk menyemangati pemanjat supaya berhasil meraih hadiah. beberapa diantaranya mengaku cukup terhibur dengan kegiatan itu, karena dilaksanakan secara massal dengan banyak pohon pinang. (hayru/end)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top