Pertemuan SKPD, Bahas Persiapan Pasar Sehat

Sejumlah SKPD terkait mengikuti pertemuan pembahasan kebijakan dan strategi penyelenggaraan pasar sehat
Foto: Endi

Dalam rangka peningkatan kapasitas PHAST (Participatory Hygiene and Sanitation Transformation) pasar sehat, Sejumlah SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) mengikuti pertemuan di Hotel Grand Fatma, Tenggarong.

Pertemuan yang berlangsung dari tanggal 10-12 Agustus 2016 ini, dilaksanakan guna membahas kebijakan dan strategi penyelenggaraan pasar sehat.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kaltim, Rini Retno Sukesi, M Kes, menyambut positif digelarnya pertemuan tersebut. 

"Ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan, khususnya dalam pengembangan pasar sehat sebagai percontohan di Kutai Kartanegara," ucapnya.

Dikatakannya, Pemerintah telah berusaha untuk mewujudkan agar pasar tradisional menjadi pasar sehat dengan dikeluarkannya aturan terkait pasar sehat.

"Pasar sehat merupakan salah satu tatanan di dalam pengembangan program Kabupaten/Kota sehat seperti yang sudah tertuang dalam peraturan bersama Menteri dalam Negeri dan Menteri Kesehatan," tegasnya

Menyangkut persiapan pasar sehat, Kepala Dinkes Kukar, Dr Koentijo Wibdarminto, menyatakan, Pasar Mangkurawang di kota Tenggarong akan dijadikan salah satu proyek percontohan pasar sehat di Kaltim.

"Pada bulan lalu kita sudah melakukan sosialisasi pasar sehat. Saat ini kita mulai menginjak kepada apa yang bisa kita lakukan di dalam pasar sehat, diantaranya bagaimana kita nanti mengelola sanitasi yang baik," terangnya. 

Selain sanitasi, lanjut Koentijo, akan ada metode pengelolaan sampah menjadi sampah yang produktif, termasuk merubah prilaku dari pengelola pasar, pemilik kios, maupun konsumen dalam pola membuang sampah. 

"Dengan demikian, nanti pasar ini menjadi salah satu tempat pendidikan mengolah sampah menjadi sesuatu yang baik," ujarnya.

Ditambahkannya, Pemerintah pusat melalui Kementrian Kesehatan juga memberikan bantuan radio line yang akan menjadi jembatan komunikasi antara konsumen, pemilik kios atau pedagang dengan pihak pengelola pasar.

Sementara itu Kepala Bidang (Kabid) Pasar, Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kukar, Tego Yuwono, menyebutkan, pihaknya telah memiliki Bank sampah yang bisa mengolah sekaligus menjadikan sampah sebagai pendapatan baru.

"Kita juga sudah mencoba untuk menjadikan sampah menjadi pupuk cair sehingga ada nilai tambahnya," bebernya.

"Jadi yang kami pastikan sampah yang betul-betul sudah tidak terpakai baru dibuang. Tapi kalau masih bisa kita manfaatkan seperti sampah organik, sayur dan lainnya akan kita pakai," ujarnya lagi.

Terkait radio line, Tego mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan fasilitas yang diperlukan beserta personil yang akan mengoperasikannya. 

"Akhir bulan ini sesuai kesepakatan dengan Menteri Kesehatan, akan ada pemasangan dan pelatihan. Launchingnya di bulan September, semoga bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan," tuturnya. (end)













Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top