Tahun Baru Hijriyah Momen Menuju Perubahan

Wabup Kukar Edi Damansyah saat menyampaikan sambutan peringatan tahun baru 1 Muharram 1438 H
Foto: Hayru Abdi

Peringatan tahun baru Hijriyah hendaknya dipahami sebagai transformasi atau perpindahan kearah masyarakat yang lebih baik dalam segala bidang. Hal ini disampaikan Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah. 

"Perpindahan ini tak hanya pada pribadi, keluarga, dan lingkungan kita, tapi untuk Kukar dan negara kita. Pergantian tahun merupakan momen tepat untuk mengintrospeksi diri dan merefleksi diri menuju perubahan," ujarnya, saat acara menyambut tahun baru Islam 1438 Hijriyah, di masjid Agung Sultan Sulaiman Tenggarong, Senin (03/10) malam. 

Edi mengatakan, perpindahan tersebut diantaranya, dari kebatilan menuju kebenaran, kebodohan kepada ilmu pengetahuan, dari sifat malas ke pekerja keras, dan kemiskinan kepada berkecukupan. 

Beberapa harapan pun disampaikan Wabup kepada jamaah yang hadir dan masyarakat muslim Kukar, yakni agar memahami iman dan aqidah secara benar sesuai Al-Qur'an dan Sunnah. Kemudian, melakukan amal kebaikan secara istiqomah, diantaranya yaitu bersedekah. 

"Kemudian niatkan karena Allah agar tahun ini lebih baik dari kemarin, serta pergunakan kesempatan hidup yang ada untuk memperbaiki diri," demikian pesannya.

Sementara Rektor Institut Ilmu Al-Qur'an Jakarta, Profesor DR Hj Huzaemah T Yanggo MA, dalam ceramahnya menceritakan riwayat Rasulullah Muhammad SAW yang berdakwah penuh cobaan dan rintangan, kemudian berhijrah ke Madinah.

Dikatakannya, pada masa saat ini hendaknya hijrah dimaknai dengan perubahan dari dari yang tida baik, menuju kebaikan. Diantaranya yaitu dalam hal ibadah, Hj Huzaemah mengajak muslim untuk lebih baik lagi dalam menjalankan perintah Allah dan manjauhi larangannya. 

"Yang utama adalah dirikanlah salat lima waktu yang diwajibkan kepada kita, karena salat itu tiang agama. Yang pertama dihisab adalah amal shalat, jika baik shalatnya maka amalan yang lain akan diterima. Maka jangan lalaikan salat apalagi meninggalkannya," ajaknya. 

Hj Huzaemah juga menyampaikan bahwa Islam saat ini semakin banyak mendapat tantangan baik dari dalam maupun luar. Dari dalam misalnya bermunculan aliran sesat karena tak sesuai dengan Alqur'an dan Sunnah. 

Selanjutnya tantangan dari luar diantaranya yaitu berupa kemoderenan dan globalisasi, misalnya gaya hidup dan cara berpakaian yang banyak diikuti generasi saat ini padahal tak sesuai ajaran Islam. Serta maraknya zina, penyimpangan seksual, dan pengaruh barang haram baik minuman keras dan narkoba.

Untuk itu, dirinya mengajak ummat Islam dapat memperkuat keimanan dan taqwa kepada Allah sebagai benteng dari hal tersebut diatas.

"Lindungi keluarga kita dari hal itu semua, yaitu dengan mengikuti perintah Allah dan menjauhi larangannya," demikian ujarnya.

Acara yang dilaksanakan oleh Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat Setkab Kukar bersama pengurus masjid Agung Sultan Sulaiman tersebut, dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kukar, Sekda Kukar H Marli, sejumlah Kepala SKPD dilingkungan pemkab Kukar, serta warga dan jamaah masjid Agung. (hmp02)

Rektor Institut Ilmu Al-Qur;an Jakarta, Hj Huzaemah menyampaikan ceramah di masjid Agung Sultan Sulaiman
Foto: Hayru Abdi



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top