Tragedi Bom di Gereja Oikumene Samarinda, Warga Kukar Gelar Aksi Solidaritas

Aksi menyalakan lilin sebagai bentuk solidaritas terhadap korban tewas tragedi bom di gereja Oikumene Samarinda
Foto: Rahmat Hidayat

Aksi solidaritas dan keprihatinan atas tragedi ledakan bom di gereja Oikumene Sengkotek, Samarinda, yang menewaskan bocah bernama Intan Novita Banjarnahor, diikuti ratusan warga dari berbagai elemen masyarakat di Kukar.

Aksi yang ditandai dengan menyalakan 1000 lilin di Creative Park Tenggarong, Selasa (15/11) tadi malam, diisi dengan penyampaian orasi, mulai dari pelajar, mahasiswa, LSM, komunitas dan organisasi.

Daalam orasi yang disampaikan, masing-masing sepakat mengutuk dan mengecam perbuatan pelaku peledakan bom yang terjadi saat umat Nasrani melaksanakan ibadah di gereja Oikumene pada Minggu (13/11) lalu

"Kami mengecam dengan keras perbuatan radikalisme dan terorisme yang telah membuat menderita orang tidak berdosa, apalagi yang menjadi korbannya anak kecil," ujar Ketua DPC API (Asosiasi Pendeta Indonesia) Kukar, Pendeta Yohanes Traksin. 

Yohanes pun meminta agar pelaku peledakan diganjar hukuman setimpal atas perbuatannya."Kami minta penegak hukum agar memberi hukuman mati kepada pelaku yang telah ditangkap," tegasnya.

Sementara koordinator aksi M Ikhsan Hattu, juga mengutuk keras tindakan pelaku pemboman dan menyampaikan rasa duka yang mendalam.

"Kami mengutuk dengan keras peristiwa pemboman di gereja Oikumene dan menyampaikan duka cita kepada keluarga korban," ucap Ketua Garda Pemuda Partai Nasdem Kukar ini.

Senada dengan Ikhsan, Ketua DPD Partai Nasdem Kukar, Marwan, yang juga hadir dalam aksi ini menyatakan tidak akan mentolerir perbuatan radikalisme yang dilakukan oleh siapapun. 

"Kita hadir di tempat ini karena kita cinta perdamaian, persaudaraan, dan kita tidak mentolerir, memberikan kesempatan dan ruang sedikitpun bagi pelaku-pelaku yang biadab melakukan hal-hal yang tidak kita inginkan di tempat ini. Mari kita menjaga Kutai Kartanegara ini tetap damai,"ujar Marwan.

Selain orasi, juga digelar aksi teatrikal oleh komunitas teater SMU Negeri 2 Tenggarong, dan pembacaan puisi berjudul Putri Kecilku Intan oleh seorang ibu rumah tangga bernama Niar Anwar.

Dalam aksi ini juga dibacakan pernyataan sikap yang ditandatangani oleh tokoh lintas agama, suku dan kemasyarakatan yang kemudian ditutup dengan doa lintas agama oleh Pendeta Martin dan Ustad Fauzan. (end)

Berbagai elemen masyarakat Kukar berbaur dalam aksi solidaritas tragedi peledakan bom di gereja oikumene
Foto: Khaidir - Endi















Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top