Vice President CIOFF: Kukar Sudah Siap Selenggarakan Kongres Internasional

Vice President CIOFF, Nobert Mueller (baju putih) saat jumpa pers di Pendopo Bupati Odah Etam
Foto: Endi

Vice President CIOFF (Council of Organizations of Folklore Festivals and Folk Arts), Nobert Mueller, menyatakan, kota Tenggarong 90 persen sudah siap sebagai tuan rumah penyelenggara konferensi CIOFF ke-47 pada tanggal 20-29 Oktober 2017 mendatang.

Hal itu disampaikan Nobert Mueller dalam jumpa pers di Pendopo Bupati Odah Etam yang dihadiri Bupati Kukar Rita Widyasari dan Presiden CIOFF Indonesia, Said Rahmad. Senin (06/03) pagi tadi. Pria berkacamata ini mempercayai jika penyelenggaraan kongres nantinya akan berjalan dengan baik.

"Ini baru pertama kalinya saya melakukan peninjauan, biasanya yang meninjau lokasi kongres adalah Presiden dan Sekjen CIOFF. Namun Presiden CIOFF memiliki kesibukan karena menjadi salah satu ketua komisi di Unesco," ucapnya.

Dalam jumpa pers yang dipandu oleh Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kukar Sri Wahyuni itu, Nobert Mueller mengatakan dirinya telah meninjau venue tempat pelaksanaan kongres pada Minggu (04/03) kemarin.

Vice Presiden CIOFF ini diketahui telah berada di kota Tenggarong selama 2 hari dan meninjau venue pelaksanaan kongres di gedung Puteri Karang Melenu (PKM) serta 3 hotel tempat akomodasi negara peserta yakni hotel Grand Fatma, Grand Elty dan Lesong Batu.

Selain itu, Nobert Mueller juga meninjau ruang pertemuan kongres, kemudian teras kedaton untuk sesi foto bersama, serta mengunjungi museum Mulawarman dan museum kayu. "Saya sudah melakukan peninjauan dan secara general sudah siap," tuturnya.

Nobert Mueller pun menyadari jika kongres yang akan dilaksanakan di kota Tenggarong merupakan event besar, namun ia percaya event besar ini akan berjalan di Kutai Kartanegara, apalagi setelah melihat kerja keras yang telah ditunjukkan oleh tim CIOFF yang didukung oleh Pemkab Kukar.

"Terima kasih kepada Ibu Bupati yang telah mendukung penyelenggaraan kongres, setahu saya dimana-mana keberhasilan penyelenggaraan kongres karena didukung oleh pemerintah daerah setempat," tandasnya.

Nobert Mueller menambahkan, CIOFF telah berdiri sejak tahun 1970 di Prancis dan awalnya hanya untuk melestarikan kegiatan festival. Dalam perkembangannya organisasi ini kini telah memiliki anggota dari 103 negara.  

Sementara itu Presiden CIOFF Indonesia, Said Rahmad, mengungkapkan rasa bangganya mengingat kegiatan ini adalah event yang sangat besar, apalagi Indonesia baru pertama kali ditunjuk menjadi tuan rumah dalam event budaya dunia.

"Sebelumnya dua tahun lalu saat kongres di Peru, saya bersama ibu Kadis Pariwisata Kukar Sri Wahyuni mengajukan kepada CIOFF agar Indonesia diberi kesempatan untuk menjadi tuan rumah," bebernya.

"Dan tahun lalu saat kongres di Fiuggi Italia usulan itu diterima dan disahkan melalui kongres dunia. Kebetulan Ibu Bupati ada disana dan menerima bendera sebagai  pernyataan Indonesia sudah diterima untuk menjadi penyelenggara kongres CIOFF ke-47," ujar Said lagi.

Said Rahmad pun mengungkapkan perasaannya ketika Indonesia didaulat menjadi tuan rumah penyelenggara kongres dunia tersebut. "Sulit sekali untuk menjadi host dalam satu event Internasional, hal ini menunjukkan bahwa dunia sudah cukup percaya dengan Indonesia. Kita berharap nanti ada lebih dari 40 negara yang bisa hadir mengikuti kongres," tukasnya.

Senada dengan Said Rahmad, Bupati Rita Widyasari juga merasa bangga dan optimis jika pelaksanaan kongres CIOFF ke-47 yang diikuti berbagai negara di seluruh dunia menjadi moment paling strategis. "Ini menjadi sejarah bagi Kutai Kartanegara dan Indonesia, apalagi nanti negara-negara anggota CIOFF berada disini selama 10 hari dan akan mengeksplore Kukar," katanya.

Rita pun mengakui jika kongres Internasional yang diikuti banyak negara ini menjadi pengalaman pertama sekaligus pengalaman berharga bagi pemkab Kukar dan akan dipersiapkan dengan sebaik-baiknya.

Terkait persiapkan untuk melayani beberapa negara peserta kongres, sambungnya, ada syarat-syarat yang telah ditentukan seperti hotel, makanan, penterjemah dan beberapa hal lainnya. 

"Kita melalui Dinas Pariwisata sudah mempersiapkannya, dan pada intinya menurut Vice Presiden CIOFF 90 persen persiapan itu sudah sempurna dan tidak ada masalah," tegas Rita.

Nantinya Rita berharap pelaksanaan kongres juga berdampak pada bertambahnya income kabupaten yang dipimpinnya, terlebih kongres hanya menggunakan 30 persen APBD Kukar yang digunakan untuk biaya makan, transportasi serta penterjemah.

"Kalo hotel dan tiket pesawat itu dari mereka sendiri, nah harapan saya ini akan memberikan atmosfir yang baik bagi daerah kita, karena yang datang dari berbagai negara dan mereka pastinya sepulang dari kongres akan menyampaikan tentang wisata kita," demikian kata Rita. (end)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top