Ini Kata Dokter dan Perawat RSUD AM Parikesit Tentang Hari Kartini

dr Santi (tengah) bersama karyawan yang bertugas di RSUD AM Parikesit saat peringatan hari Kartini 2017
Foto: Endi

Peringatan hari Kartini yang jatuh pada hari Jumat 21 April 2017 lalu memiliki makna tersendiri bagi seorang dokter speasialis bedah anak yang telah 4 tahun mengabdi di RSUD AM Parikesit, dr Santi Rini.

Menurut perempuan yang juga menjabat Kepala Rawat Inap dan Ketua Komite Medik RSUD AM Parikesit itu, sebagai ibu rumah tangga dan sebagai pelayan pasien, dirinya memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat mulia.

"Hari Kartini maknanya sangat dalam, karena pejuang-pejuang Kartini terutama perempuan adalah sebagai panutan keluarga dan juga buat suami dan anak-anaknya sekaligus contoh buat masyarakat sekitar dan lingkungan, terutama di rumah sakit ini supaya kami juga menjadi tauladan," ucapnya.

Dikatakannya, memaknai hari Kartini tidaklah cukup hanya dengan mengenakan sanggul dan kebaya mengingat Kartini dimasa dahulu sangat berbeda. "Dulu hak-hak untuk sama dengan pria sangat sulit, tapi di jaman sekarang menurut pandangan saya Kartini harus tetap didalam aturan agama," tutur Santi.

Dokter berhijab ini pun berharap seluruh perempuan yang mengabdi di lingkungan RSUD AM Parikesit Tenggarong Seberang dapat memaknai hari Kartini dengan memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat. 

"Tetaplah memperjuangkan hak-hak wanita sesuai standar serta aturan, dan kami juga akan memperjuangkan hak-hak pasien untuk Indonesia Sehat," tandasnya.

Salah satu perawat yakni Yusma yang sehari-hari bertugas di ruang Enggang 2 turut menyampaikan pandangannya dalam memaknai peringatan hari tokoh emansipasi wanita Indonesia itu.

"Hari Kartini bagi saya adalah tetap menjalankan kewajiban, terutama saya sebagai seorang ibu dan karyawan rumah sakit dengan berusaha memberikan pelayanan yang terbaik sesuai slogan RSUD AM Parikesit yaitu Kini Lebih Baik," cetusnya.

Harapan pun disampaikan Yusma yang telah bekerja selama 9 tahun di RSUD milik pemkab Kukar ini. "Harapannya wanita diseluruh Indonesia tetap meneruskan perjuangan Kartini dimasa terdahulu," ujarnya. (end)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top