194 Guru SD di Kukar Mengajar Dengan Pendekatan Baru

Laksmi, Guru SDN 004 saat praktik mengajar dengan pendekatan baru di SDN 003 Tenggarong
Foto: Dok. Tanoto Foundation


Jadikan Siswa Lebih Aktif dan Inovatif

Jika selama ini para guru lebih banyak mengajar menggunakan pendekatan metode klasik ceramah, maka kini ada pendekatan baru yakni MIKIR (Mengalami, Interaksi, Komunikasi dan Refleksi).

Metode MIKIR ini diperkenalkan kepada 194 guru pengajar, kepala sekolah dan pengawas SD/MI di Kutai Kartanegara (Kukar) melalui pelatihan dan praktik, yakni gelombang pertama 13-15 Oktober, dan gelombang kedua akan dilaksanakan pada 16-18 Oktober 2018.

Dalam mempraktikkan MIKIR, para guru mengajar serta mengarahkan siswa menjadi lebih aktif, inovatif dan komunikatif dengan cara membuat siswa lebih terlibat melakukan percobaan, pengamatan dan pengolahan informasi, berkolaborasi dalam kelompok untuk memecahkan masalah selama percobaan, dan mempresentasikannya di hadapan siswa yang lain.

Salah seorang guru SDN 004, Laksmi, merasakan hal yang baru saat praktik mengajar tentang rangkaian listrik.di kelas 6, SDN 003 Tenggarong, Senin, (15/10) kemarin.

“Selama ini, kami mengajar tanpa banyak perencanaan dan skenario yang baik, dan sering menjadikan siswa hanya sebagai pendengar yang pasif dengan model ceramah. Dengan pendekatan MIKIR, kami lebih mudah menyusun skenario pembelajaran yang membuat siswa menjadi antusias, lebih kreatif dan inovatif,” kata Laksmi.

Para guru yang berpraktik di beberapa sekolah tersebut berasal dari 16 Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Kutai Kartanegara yang terpilih menjadi mitra program PINTAR (Pengembangan Inovasi Kualitas Pembelajaran) Tanoto Foundation.

Dalam praktik tersebut, masing-masing sekolah mengirim rata-rata 12 utusan, diharapkan ketika kembali ke sekolah yang bersangkutan bisa menularkan pendekatan tersebut ke guru-guru lainnya.

Sebelumnya, Kabid Pendidikan Sekolah Menengah Pertama Kukar, Tulus Sutopo saat membuka kegiatan menyatakan kegembiaraannya atas program pelatihan ini. 

“Sudah sejak 2013 tidak ada pelatihan bagi para guru disini, sehinga metode mengajar guru kurang terupdate. Pelatihan ini sangat sesuai dengan visi misi daerah ini untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerah,” ujarnya. 

Selain praktik langsung, untuk menginternalisasi pendekatan baru ini, para guru tersebut nantinya juga akan didampingi beberapa kali saat mengajar di sekolah. Pendampingan tersebut akan dilakukan oleh tim fasilitator daerah program PINTAR dari Kukar yang sudah terpilih sebelumnya.

Untuk diketahui, peluncuran program PINTAR dilakukan oleh Kemendikbud pada akhir bulan September yang lalu di Jakarta. Program yang awalnya bernama Pelita Pendidikan ini adalah hasil kerjasama antara Kemendikbud, Kemenristekdikti, Pemerintah Daerah dan Tanoto Foundation.

Salah satu tujuan program ini adalah menjadikan siswa selama bersekolah tidak hanya memperoleh pengetahuan yang cukup, tapi juga terasah ketrampilan-ketrampilan hidupnya yang dibutuhkan untuk menghadapai tantangan abad 21, yaitu mampu berpikir kritis, mampu bekerjasama dalam lingkungan multikultur, kreatif, inovatif dan komunikatif. (*/end/k2n)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top