Sebagian Pasien Korban Keracunan Massal di Jantur Diperbolehkan Pulang

Pasien korban keracunan massal di desa Jantur menjalani perawatan di puskesmas Muara Muntai
Foto: Sopan Sopian

Korban keracunan massal di Desa Jantur, Kecamatan Muara Muntai, Kutai Kartanegara (Kukar) hingga Kamis (27/04) telah mendapatkan penanganan intensif, sebagian diantaranya telah diperbolehkan pulang.

"Jumlah pasien yang mengalami gejala mual muntah, pusing dan BAB sebanyak 67 orang. 34 orang diantaranya adalah pasien rawat jalan," terang Kepala UPTD Puskesmas Muara Muntai, drg Dedy Sugiharto, kemarin.

Dedy mengatakan, untuk pasien yang dirawat intensif dengan penanganan infus dan observasi sebanyak 33 orang. Rincian penanganan yaitu 28 pasien dirawat di UPTD Puskesmas Muara Muntai. 

Sementara 4 pasien di rujuk ke RSUD Dayaku Raja Kota Bangun masing-masing atas nama Melati (20), Abd Hamid (6), Nirmala Sari (25) dan Ramadhan (3). 

Dedy juga menjelaskan terkait meninggalnya 1 orang pasien bernama Muhammad Fahri (5) warga Desa Jantur Selatan. "Pada saat dibawa ke Puskesmas Rabu (26/04) sore pukul 17.00 Wita, kondisi kesehatannya sudah sangat buruk," ungkapnya.

Ia lantas memberikan advice kepada petugas medis agar balita tersebut segera dirujuk ke RSUD Dayaku Raja, Kota Bangun. 

"Namun 15 menit kemudian kondisinya tambah ngedrop, sehingga kita lakukan penanganan pertama dengan RJP (Resutisasi Jantung Paru) sampai 3 kali, tetapi mohon maaf pasien tidak bisa tertolong lagi," bebernya.

Dedy pun menyesalkan beberapa korban yang terindikasi mengalami keracunan tidak segera dibawa ke puskesmas Muara Muntai. "Itu yang saya sesalkan, padahal saat petugas kami ke lapangan sudah memberikan motivasi, cuma saya sayangkan masih banyak warga menganggap hal ini sepele," cetusnya.

Salah satu korban yang diketahui merupakan Sekretaris Desa (Sekdes) Desa Jantur Selatan, Murni, menceritakan, dirinya ikut menyantap makanan yang dibagikan pada saat peringatan Isra' Mi'raj di mushola desa tersebut.

"Karena makanannya masih banyak tersisa, kemudian esok harinya dibagikan lagi ke warga sekitar. Saya juga ikut makan karena nasinya tidak berbau dan berubah rasa. Namun setelah 1 sampai 2 jam dimakan baru terasa di perut dan saya langsung muntah," ucapnya.

Untuk diketahui, penanganan pasien di puskesmas Muara Muntai dibantu oleh tim medis dari RSUD Dayaku Raja Kota Bangun yang mengirimkan 5 dokter umum, 5 dokter spesialis, dan 15 perawat. Sedangkan puskesmas SP2 Kota Bangun mengirimkan 7 perawat, sementara tim Dinas Kesehatan Kukar sebanyak 9 orang.

Kapolsek Muara Muntai IPTU Andreas mengatakan, pihaknya telah melakukan langkah-langkah terkait terjadinya keracunan massal di desa Jantur. "Kami melakukan Pam dan monitor suara baik di puskesmas Muara Muntai maupun di TKP," jelasnya.

Selain itu anggota Polsek Muara Muntai juga meminta keluarga korban agar mau mengikuti arahan tim medis dan tidak melakukan tindakan anarkis.

"Kami juga mengamankan barang-barang yang akan dijadikan sampel di balai POM oleh Tim Dinas Kesehatan Kukar berupa nasi bungkus yang dimakan oleh pasien dan muntahan korban, serta melakukan lidik penyebab terjadinya keracunan ini," tambahnya. (end)


Berita Terkait: Keracunan Massal Terjadi di Jantur, Korban Dilarikan Ke Puskesmas

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top