Jenazah Sultan HAM Salehoeddin II Diusung Menggunakan Damar Semurup

Jenazah Sultan HAM Salehoeddin II yang diusung menggunakan Damar Semurup diantar ke pemakaman
Foto: Endi

Disaksikan ribuan masyarakat, suasana haru mengiringi prosesi pemakaman jenazah Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-XX Haji Adji Mohammad (HAM) Salehoeddin II atau Adji Mohamad Bin Adji Mohamad Parikesit, Senin (06/08) pagi tadi.

Sultan HAM Salehoeddin II yang wafat pada Minggu (05/08) pukul 09.30 Wita di RSUD AM Parikesit, sebelumnya di semayamkan di ruang utama kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

"Duka yang mendalam, karena kami kehilangan dan ditinggalkan oleh ayah yang kami cintai, dimana selama hidup beliau merupakan tempat kami bertanya, memohon segala restu dan selalu mengayomi kami," tutur HAP Ario Kesumo Putero salah satu kerabat Kesultanan Kutai.

Dikatakannya, sosok Sultan HAM Salehoeddin II merupakan tokoh yang sangat dibanggakan."Kami keluarga besar menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam acara pelepasan dan pemakaman Almarhum," ujar mantan Sekretaris Daerah Kukar ini.

Dalam kesempatan itu, HAP Ario Kesumo Putero, menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh lapisan masyarakat yang pernah bergaul dengan Sultan semasa hidupnya."Kami memohon keikhlasan Bapak Ibu sekalian untuk dapat memaafkan beliau," pintanya.

Sementara itu Plt Bupati Edi Damansyah atas nama pemerintah kabupaten Kukar menyatakan duka cita yang mendalam atas kepergian Sultan HAM Salehoeddin II.

Damar Semurup atau keranda khusus Raja Kutai yang membawa jenazah Sultan HAM Salehoeddin II
Foto: Endi

"Kita kehilangan sosok tokoh yang sangat peduli dan memperhatikan masyarakat, yang sangat memperhatikan kami di jajaran pemerintah kabupaten Kutai Kartanegara," ucapnya.

Menurut Edi, setiap kali bersilaturahmi, Sultan selalu memberikan saran dan nasehat agar ia dan jajarannya selalu melaksanakan tugas dengan baik. "Yang Mulia Sultan selalu berpesan agar senantiasa menjaga marwah, adat istiadat dan budaya di Kutai Kartanegara," ungkapnya.

Dalam acara pelepasan jenazah turut disampaikan sambutan oleh tokoh masyarakat adat Kaltim H Isran Noor, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Subiyanto, serta Kapolda Kaltim Irjen Pol Priyo Widyanto yang diwakili oleh Kapolresta Samarinda Kombes Pol Vendra Riviyanto.

Rangkaian upacara pemakaman sendiri diawali dengan mencium jenazah oleh permaisuri Sultan yakni Hj Adji Aida Amidjoyo gelar Hj Adji Ratu Putro Indera Ningrat beserta 10 putera puteri, 24 cucu dan 12 cicit Sultan.

Usai penghormatan oleh pejabat daerah, jenazah kemudian dimandikan dan di sholatkan di dalam kedaton. Jenazah Sultan kembali di sholatkan oleh warga masyarakat di Masjid Jami Hasanoeddin.

Selanjutnya jenazah dimasukkan kedalam Damar Semurup sejenis keranda untuk mengangkat pengusungan jenazah yang dikhususkan untuk Raja berukuran 4x4 meter. Turut serta didalamnya Putera Mahkota HAP Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat, Plt Bupati Edi Damansyah dan Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Subiyanto.

Damar Semurup ini dipikul beramai-ramai oleh anggota TNI, Polri dan Satpol PP dengan melewati jalan Depan Kedaton kemudian berbelok ke arah gedung Puteri Junjung Buyah dan selanjutnya jalan Diponegoro lalu memasuki komplek Museum Mulawarman untuk dikebumikan di pemakaman Raja-raja atau Sultan Kutai. (end)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top