Staf Ahli Bidang Reformasi Birokrasi Setkab RI Terkesan Saat Monitoring Ke RSAMP

Staf Ahli Bidang Reformasi Birokrasi Setkab RI didampingi dr Martina Yulianti saat meninjau RSAMP
Foto: R. Hidayat

Staf Ahli Bidang Reformasi Birokrasi Sekretariat Kabinet (Setkab) RI, M Syafruddin, melakukan monitoring ke Rumah Sakit Aji Muhammad Parikesit (RSAMP) Tenggarong Seberang, Kamis (30/08). Ia disambut langsung Direktur RSAMP dr Martina Yulianti beserta jajaran.

Turut hadir, Asisten I Bidang Administrasi Hukum dan Pemerintahan Setkab Kukar H Chairil Anwar, Kabag Organisasi dan Tatalaksana (Ortal) yang juga Ketua Tim Teknis Reformasi Birokrasi (RB) Tauhid Afrilian Noor, serta Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPPTSP) Bambang Arwanto. 

"Kami ketahui bahwasannya di Kukar rumah sakit Parikesit mendapat penilaian yang prima dari Kemenpan RB dan ini bisa menjadi Role Model untuk tingkat nasional di semua daerah agar menjadi contoh terbaik," ujar Syafruddin.

Pria yang baru dilantik sebagai Staf Ahli Setkab RI pada Juli 2018 lalu, mengapresiasi pelayanan publik RSAMP yang telah menyandang akreditasi tingkat paripurna. "Ini memang suatu hal yang patut dibanggakan," katanya.

Tak hanya itu, ia juga terkesan saat melihat sejumlah fasilitas yang ada, bahkan mengaku jika secara fisik RSAMP tidak terlihat seperti rumah sakit daerah, namun layaknya sebuah rumah sakit swasta.

"Ini luar biasa, mindsetnya saya lihat berbuat seperti swasta. Nanti kita sampaikan ke beberapa daerah lain agar belajar untuk kebaikan reformasi birokrasi. Karena reformasi birokrasi bukan hanya tanggung jawab Ibu Direktur maupun Bupati, tapi tanggung jawab semuanya," ucap Syafruddin.

Terkait monitoring tersebut, Direktur RSAMP dr Martina Yulianti mengungkapkan, pihaknya terus melakukan perbaikan berkelanjutan sesuai tuntutan masyarakat dengan memberikan pelayanan sebaik-baiknya.

"Untuk itu kita harus terus berproses memberikan sesuatu yang baru setiap hari. Makanya moto Parikesit adalah Kini Lebih Baik. Intinya hari ini tidak boleh sama dengan kemarin," cetusnya.

Salah satu layanan yang dikembangkan, sejak satu bulan lalu RSAMP melaunching pelayanan poliklinik sore untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat yang tidak bisa berobat atau rawat jalan di pagi hari.


"Kemudian di bulan September kita akan melaunching poliklinik eksekutif yang dibuka pada pagi hari, akan tetapi tempatnya berbeda dengan poliklinik reguler, sistemnya juga beda. Itu diperuntukkan bagi masyarakat yang menginginkan pelayanan berbeda," sambung Yuli.

Ditambahkannya, jika poliklinik sore tetap melayani pasien BPJS, hal yang sama juga berlaku untuk poliklinik eksekutif. 

"Untuk poliklinik eksekutif klinik penyakit dalam, anak dan kebidanan itu BPJS berlaku jika membawa rujukan ditambah biaya sejumlah Rp 250 ribu," beber Yuli. (end)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top