Kukar Terima Penghargaan Pelayanan Publik Dari Menpan RB

4 piagam penghargaan pelayanan publik diterima Kukar dari Menpan RB Syafruddin
Foto: Istimewa

Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) menerima 4 piagam penghargaan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) RI atas capaian pelayanan publik dengan kategori prima dan sangat baik.

Penghargaan dengan kategori sangat baik diberikan kepada Plt Bupati Kukar Edi Damansyah sebagai Pembina Pelayanan Publik, kemudian predikat A (pelayanan prima) untuk unit penyelenggara layanan publik yakni Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan RSUD AM Parikesit (RSAMP), serta predikat A- (sangat baik) untuk Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil).

Melalui siaran pers yang dirilis humas Kemenpan-RB, Selasa (27/11), Menpan-RB Syafruddin menyebutkan, evaluasi pelayanan publik tahun 2018 ini dilakukan pada unit penyelenggara pelayanan publik di 34 provinsi dan 208 di tingkat kabupaten/kota. Evaluasi telah dilakukan mulai bulan Mei sampai dengan Oktober 2018.

“Evaluasi dimaksudkan untuk memberikan asistensi bagi kekurangan sehingga bisa diperbaiki, serta mendorong terwujudnya clean and good governance, serta lebih mendorong bagaimana pelayanan itu bermanfaat langsung bagi rakyat,” katanya.

Hasilnya, apresiasi diberikan kepada 11 kepala daerah pembina pelayanan publik sangat baik yakni Walikota Banda Aceh, Walikota Palembang, Walikota Bandung, Bupati Cilacap, Walikota Semarang, Bupati Bantul, Bupati Gunung Kidul, Walikota Yogyakarta, Bupati Badung, Bupati Kutai Kartanegara dan Walikota Makassar.

Para kepala daerah tersebut dinilai berhasil membina pelayanan publik di wilayahnya, sehingga tiga unit penyelenggara pelayanan publik yang dievaluasi di wilayah tersebut yaitu DPMPTSP, RSUD dan Disdukcapil meraih predikat A (pelayanan prima) dan A- (sangat baik). 

“Bagi penerima penghargaan jangan berhenti (ini bukan puncak), namun terus kembangkan dan perluas pelayanan publik agar dapat bermanfaat langsung untuk seluruh masyarakat bukan komunitas tertentu saja,” ujar Syafruddin. (end)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top