Spesialis Ganjal ATM di Tenggarong Tertangkap
Spesialis jaringan lintas provinsi dengan modus mengganjal kartu ATM diringkus Tim Alligator (Foto: Sat Reskrim Polres Kukar) |
Jaringan Lintas Provinsi
Tim Alligator Satuan Reskrim Polres Kukar berhasil meringkus pelaku tindak pidana pencurian dengan modus ganjal ATM, Sabtu (06/07/2019) sekira pukul 08.30 Wita.
Keduanya yakni SF (28), warga kecamatan Gunung Putri, kabupaten Bogor, Jawa Barat, dan AK (25) warga kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera Selatan.
"Keduanya merupakan spesialis jaringan lintas provinsi Palembang," terang Kapolres Kukar AKBP Anwar Haidar melalui Kasat Reskrim AKP Damus Asa.
Sindikat ini tertangkap ketika Tim Alligator mendapat informasi adanya temuan stiker call center palsu yang tertempel di beberapa ATM di wilayah Tenggarong.
"Kemudian Tim melakukan penyisiran di beberapa tempat ATM dan ditemukan dua orang yang mencurigakan di ATM BNI di Dafina Swalayan, Jalan Danau Semayang," beber Damus.
Saat dilakukan penggeladahan terhadap kedua pelaku, didapati 54 lembar stiker call center palsu, 1 buah obeng, dan 3 buah plastik pengganjal kartu di mesin ATM.
"Selanjutnya pelaku beserta barang bukti dibawa dan diamankan di Mako Polres Kukar untuk dilakukan proses lebih lanjut," katanya.
Barang bukti lainnya yang diamankan dari kedua pelaku berupa 2 buah handphone, 14 kartu ATM, serta uang tunai Rp 1.150.000.
Barang bukti hasil kejahatan kedua pelaku di sejumlah ATM di kota Tenggarong (Foto: Sat Reskrim Polres Kukar) |
"Tim juga mengamankan 1 unit sepeda motor Suzuki Shogun KT 5125 YI warna biru yang digunakan kedua pelaku untuk beraksi beserta 1 lembar STNK," sambung Damus.
Sebelumnya 5 bulan lalu tepatnya Sabtu (02/02/2019), kedua pelaku beraksi di mesin ATM pom bensin Tenggarong Seberang dan mengambil sejumlah uang dari ATM salah satu korban.
"Modus operandinya dengan cara memasang stiker call center palsu di ATM dan mengganjal kartu ATM menggunakan potongan plastik menggunakan perekat," ungkap Damus.
Dengan cara ini, korbannya tidak bisa bertransaksi, sehingga salah satu pelaku berpura-pura menolong dan menyarankan korban menghubungi call center palsu tersebut.
"Selanjutnya korban keluar dari ruang ATM menelpon nomor yang tertempel di call center dan diangkat oleh seorang perempuan dan mendata korban. Lalu bilang sudah aman dan rekening sudah terblokir," bebernya lagi.
Namun beberapa saat setelah meninggalkan ATM, korban menerima pemberitahuan sms banking.
"Bahwa ada penarikan uang di ATM yang tertelan tadi, sehingga korban melaporkan hal tersebut ke SPKT Polres Kutai Kartanegara," demikian jelas Damus. (end)
Tidak ada komentar: