Warna Warni Pagar Penahan Gelombang Percantik Desa Muara Enggelam

Pagar penahan gelombang di desa Muara Enggelam kini kian cantik dengan polsesan cat warna warni
(Foto: Istimewa)

Desa Muara Enggelam, kecamatan Muara Wis, Kutai Kartanegara (Kukar), dikenal sebagai salah satu kampung terapung yang hanya bisa dikunjungi menggunakan sarana transportasi perahu ces.

Di desa ini terdapat pintu gerbang berupa pagar kayu dengan tinggi mencapai kurang lebih 12 meter dan membentang terbagi dua, total panjangnya mencapai 100 meter.

Pagar tersebut berfungsi sebagai penahan gelombang serta membendung gulma atau tumbuhan endemik saat musim banjir atau air pasang tinggi, sehingga tidak menghempas pemukiman penduduk di sepanjang muara sungai Enggelam.

Kini pintu gerbang desa Muara Enggelam itu nampak cantik dengan tampilan warna warni hasil polesan cat pemuda setempat yang tergabung dalam kelompok Karang Taruna. "Karena desa kami ini terpencil, jadi perlu ditonjolkan untuk wisata terapung," ujar Riduan, koordinator pemuda Muara Enggelam, Jumat (26/07) lalu.

Sejak tiga hari terakhir pengecatan dilakukan secara bergantian, dimulai pukul 08.00 - 17.00 Wita, melibatkan sekitar 20 orang pemuda termasuk mahasiswa KKN. "Pengecatan menghabiskan 35 kaleng cat untuk satu turap, dan 15 kaleng cat dasar. Total diperlukan 70 kaleng cat," katanya.

Riduan mengungkapkan, pekerjaan dilakukan dengan sukarela tanpa dibayar. Sedangkan anggaran pengecatan berasal dari dana desa sebesar Rp 12 juta. "Itu sudah termasuk biaya renovasi serta konsumsi," ucapnya.

Pengecatan pun tak biasa,  yakni dengan cara memanjat hingga ke puncaknya sambil berpijakan disela-sela papan dan balok pagar yang memiliki kemiringan sekitar 30 derajat. "Memang manjatnya agak susah tapi kami sudah terbiasa," timpal Ketua RT 04, Sabli.

Sabli berharap, desa yang dihuni 175 Kepala Keluarga (KK) atau 750 jiwa ini menjadi maju dan berkembang, sehingga semakin dikenal dan menjadi salah satu destinasi wisata.

Menurut Camat Muara Wis Arianto, ide mempercantik gerbang desa Muara Enggelam itu tak pernah terbayangkan sebelumnya, hingga akhirnya pemuda setempat termotivasi menyulap penampilan desa mereka. "Secara spesifik tidak ada instruksi untuk mengecat pagar itu. Mereka berkreasi sendiri, karena masyarakat disini berkeinginan maju," bebernya.

Bahkan kedepan, Muara Enggelam telah diusulkan untuk dijadikan kampung terapung warna warni. "Di RKPD sudah kita masukkan dalam APB Desa, bahwa sudah ada pembangunan desa wisata kampung terapung warna warni. Tinggal item apa saja dikerjakan nanti, tergantung kebutuhan setelah kita koordinasi dengan Dinas Pariwisata, serta kemauan masyarakat," jelas Arianto. (end)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top