Data Terbaru COVID-19 Kutai Kartanegara: 10 PDP, 281 ODP

Update sebaran COVID-19 di Kutai Kartanegara per 29 Maret 2020 pukul 12.00 Wita
(Grafis: kutaikartanegaranews.com)

Angka Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kutai Kartanegara (Kukar) naik 10 orang, ini menyusul update sebaran COVID-19 yang dirilis Dinas Kesehatan (Dinkes) Kukar, Minggu (29/03) siang.

Dinkes Kukar merilis, tambahan PDP yaitu di kecamatan Marangkayu menjadi 2 orang, sedangkan lainnya tidak mengalami perubahan, yaitu kecamatan Kota Bangun 2 orang, Samboja 1 orang, Tenggarong 3 orang dan Tenggarong Seberang 1 orang.

Enam kecamatan mengalami kenaikan angka Orang Dalam Pengawasan (ODP), di Tenggarong naik 83 orang, Loa Kulu 10 orang, Sanga-Sanga 9 orang, Muara Badak 37 orang, Tenggarong Seberang 28 orang, dan Kota Bangun 9 orang. Hanya 1 kecamatan mengalami penurunan yakni Marangkayu menjadi 16 orang.

Sementara 10 kecamatan masih sama dengan hari sebelumnya, tercatat Sebulu masih 31 orang, Samboja 13 orang, Muara Jawa 2 orang, Anggana 9 orang, Loa Janan 18 orang, Muara Kaman 7 orang, Muara Muntai 2 orang, Kembang Janggut 3 orang, Kenohan 3 orang dan Tabang 1 orang.  

Dengan demikian jumlah ODP hari ini sudah mencapai 281 orang, sehari sebelumnya 269 orang atau terdapat penambahan 12 ODP baru.

Sedangkan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang diisolasi di RSUD AM Parikesit Tenggarong Seberang hingga saat ini masih berjumlah 2 orang.

Kepala Dinkes Kukar dr Martina Yuliantti mengatakan, rumah warga berstatus ODP yang tersebar di 17 kecamatan akan ditempel stiker serta dipantau petugas kesehatan, masyarakat pun diminta untuk membantu mengawasi dan menjaga agar tidak ada penularan baru.

"Pemilik wilayah dalam hal ini Camat, Kepala Desa, Lurah, Muspika, unsur TNI-Polri, juga teman-teman di puskesmas sama-sama untuk melakukan pemantauan tersebut," sebutnya.

Saat ini penangangan masih diupayakan dengan cara persuasif melalui koordinasi lintas sektoral, diharapkan para ODP taat dan mematuhi aturan self isolation atau isolasi di rumah.

"Kita bisa mengambil langkah yang tegas, artinya tenaga kesehatan melakukan langkah persuasif dulu, jika tidak berhasil kita akan minta bantu teman-teman TNI-Polri," tegas Martina Yulianti. (end)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top