Patroli Satpol PP, Imbau Pelajar Tetap di Rumah Hindari Penyebaran Corona

Hindari penyebaran corona, anggota Satpol PP Kukar imbau pelajar yang berkumpul di fasilitas umum
(Dok. Satpol PP Kukar)

Anggota Satpol PP Kutai Kartanegara (Kukar) melakukan patroli ke sejumlah fasilitas umum di Tenggarong, mulai dari Taman Pintar, Taman Ulin, RPK, hingga Miniatur Waduk Panji-Sukarame, Selasa (17/03).

Patroli ini untuk menghimbau pelajar sebagaimana surat edaran Bupati Kukar Nomor: B-1563/DINKES/0665.11//03/2020 Tentang Pemberian Informasi Kewaspadaan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Dikatakan Kepala Satpol PP Kukar Fida Hurasani, dalam giat patroli ini anggotanya menemukan sejumlah anak-anak usia sekolah tengah berkeliaran dan berkumpul di fasilitas umum.

"Kami sangat menyayangkan, ini justru menambah resiko karena berada diluar rumah," ujarnya didampingi Sekretaris Satpol PP Kukar Yuliandris Suherman.

Lanjutnya, Satpol PP akan melakukan patroli selama 14 hari kedepan sebagai bagian dari upaya sosialisasi ke masyarakat sesuai surat edaran yang diberlakukan.

"Karenanya kami berharap masyarakat dapat mendukung himbauan ini, sehingga anak-anak bisa belajar secara mandiri di rumah dengan bimbingan dan pengawasan orang tua," ucapnya.

Terkait kebijakan kegiatan belajar di rumah yang diedarkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Fida berharap hal tersebut berjalan semestinya, namun ia punya pendapat lain jika kebijakan itu tak dipatuhi.


"Lebih baik mereka belajar di sekolah karena akan terkontrol dan fokus pengawasannya, kalau mereka berada diluar saat jam yang seharusnya dimanfaatkan untuk belajar di rumah justru beresiko tingi, sedangkan kita ingin mencegah meluasnya paparan virus corona," sambungnya.

Sebelumnya, Sekda Kukar Sunggono pada Senin (16/03) dalam keterangan pers di RSUD AM Parikesit menyampaikan, kebijakan meliburkan sekolah bukanlah dalam pengertian libur, namun tetap sekolah, hanya saja tidak di ruang kelas melainkan di rumah.

"Yang kita inginkan ketika sekolah di rumah mereka diberi PR, orang tuanya justru bisa lebih membimbing anak-anaknya, dan untuk itulah akan kita evaluasi apakah ini akan bisa efektif untuk anak-anak kita supaya tetap bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar," katanya. (end)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top