Kemudahan akses digitalisasi internet belakangan ini telah mengubah lanskap politik, ekonomi dan sosial budaya. 

Ini disampaikan Plt Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Chairil Anwar, saat membuka kegiatan deklarasi damai dan seminar kebangsaan di Pendopo Bupati Odah Etam, Kamis (19/11/2020) kemarin.

Baca Juga: FPK - Kesbangpol Kukar Inisiasi Deklarasi Damai dan Seminar Kebangsaan

"Dengan mudahnya saat ini kita diadu domba melalui media sosial (medsos), sehingga muncul konflik antar suku, antar agama, maupun konflik yang dilatar belakangi masalah lahan tanah, kesempatan kerja dan hal-hal lainnya," ujarnya.

Ia mengatakan, hal tersebut menjadi ancaman serius terhadap integrasi bangsa ditandai dengan berkembangnya gejala-gejala yang menggoyahkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Seperti munculnya paham-paham yang berkeinginan mengganti Pancasila, maraknya ujaran kebencian dan Hoax bernuansa SARA sehinggu memicu terjadinya konflik eksternal," kata Chairil.

Ia pun menghimbau masyarakat agar arif dan bijaksana menggunakan media sosial dengan tidak memposting hal-hal yang berkaitan dengan SARA, ujaran kebencian, ataupun fitnah jika tidak ingin tersangkut perkara hukum yang diatur dalam Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik (UU ITE).

"Saya berharap kita semua paham bahwa barang (HP, Red) yang ada ditangan kita itu kalau tidak arif dan bijaksana menggunakannya, maka kita akan menjadi korban," tandasnya. (end)