Kesiapan Penanganan Bencana Alam, Polres Kukar Siagakan Personel Bersama Instansi Terkait

Kapolres Kukar AKBP Arwin Amrieh Wientama memeriksa sarana penanganan bencana alam
(Foto: Humas Polres Kukar)

Apel gelar pasukan dalam rangka kesiapan penanganan bencana alam di kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) berlangsung di halaman Mako Polres Kukar, Selasa (16/11/2021) pagi tadi.

Apel diikuti personel Polres Kukar, Kodim 0906/KKR, Satpol PP, Dinas Perhubungan, BPBD, PMI, serta relawan Tagana.

Usai meninjau pasukan serta memeriksa sarana penanganan bencana, Kapolres Kukar AKBP Arwin Amrieh Wientama mengingatkan jika berbagai potensi bencana alam sewaktu-waktu dapat mengancam kehidupan masyarakat.

"Menurut data dari BNPB, bencana alam yang terjadi di wilayah Kaltim selama tahun 2020 dan 2021 di dominasi oleh karhutla (kebakaran hutan dan lahan), banjir dan tanah longsor. Dari data tersebut, terdapat kenaikan pada jenis bencana alam banjir dan tanah longsor, sedangkan untuk karhutla mengalami punurunan," ujarnya.

Menurunnya karhutla dan meningkatnya bencana alam tersebut diakibatkan oleh faktor curah hujan cukup tinggi, seperti diketahui bersama, hal itu merupakan dampak dari fenomena badai La Nina yang menurut BMKG diperkirakan terjadi sampai Februari 2022 mendatang.

"Menyikapi hal tersebut Polres Kutai Kartanegara sebagai salah satu institusi yang memiliki tanggung jawab dalam penanggulangan bencana alam telah melaksanakan berbagai upaya dan langkah-langkah nyata, diantaranya dengan mensiapsiagakan personel berikut sarana dan prasarana yang ada menjelang musim hujan," kata Arwin.

Kemudian secara rutin melakukan monitoring atau kontrol tinggi debit air dan terus meningkatkan sinergisitas dengan instasnsi dan stake holders terkait, terutama di wilayah-wilayah yang rawan banjir dan tanah longsor, serta melaksanakan bakti sosial, bakti kesehatan dan konseling bagi korban bencana alam serta melakukan upaya mitigasi bencana. 

"Mengingat dampak buruk yang ditimbulkan bencana alam, maka pencegahan, penanggulangan dan penanganan bencana alam harus dilakukan dengan menggunakan prinsip dan cara yang tepat dan optimal, serta dilakukan secara bersama-sama, yang melibatkan berbagai instansi, stake holders dan segenap elemen masyarakat, sehingga dapat meminimalisir jatuhnya korban jiwa, kerugian materiil, dampak psikologis masyarakat, hingga kerugian ekonomi," sambungnya.

Apel gelar pasukan ini sendiri sebagai bentuk kebersamaan dan kesiapan untuk memantapkan keterpaduan, menyatukan langkah, persepsi, ide dan gagasan guna mengatasi segala kemungkinan bencana yang telah dan akan terjadi di Kukar sedini mungkin.

"Oleh karenanya kami berharap melalui apel ini kita bersama-sama bisa menunjukan peran aktifnya dalam pencegahan, penanggulangan dan penanganan bencana alam banjir dan longsor, sehingga dapat memberikan jaminan kepada masyarakat, terutama daerah-daerah yang rawan bencana banjir dan longsor," tandas Arwin. (end)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top