241 Calon Jamaah Haji Kukar Diberangkatkan Tahun ini, 48 Orang Masuk Cadangan

Pemberangkatan calon jamaah haji Kukar di masjid Agung Sultan Sulaiman tahun 2019 lalu
(Foto: Endi)

Sempat tertunda selama 2 tahun akibat pandemi COVID-19, calon jamaah haji Indonesia termasuk dari Kutai Kartanegara (Kukar) dipastikan berangkat ke tanah suci pada musim haji 1443 H/2022 M.

Meski demikian, hanya 241 orang calon jamaah haji Kukar masuk dalam daftar kuota berhak berangkat pada musim haji tahun ini.

"Satunya lagi kuota berhak berangkat tapi masuk dalam cadangan sejumlah 48 orang," terang Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) kantor Kemenag Kukar H Anwar, Kamis (12/05/2022) kemarin.

Dikatakannya, awal pandemi tahun 2020 lalu calon jamaah haji Kukar yang telah melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) sebanyak 535 orang, namun jumlah jamaah yang diberangkatkan tahun ini berkurang hingga setengahnya.

"Kalau untuk penambahan jumlah jamaah lagi itu berat, karena kuota kan sudah dibagi Arab Saudi, kecuali tambahan kuota itu jika ada provinsi atau kabupaten lain yang tidak bisa menutupi kuota itu," beber Anwar.

Secara umum calon jamaah haji Kukar dipastikan telah siap, hanya saja koper untuk para jamaah belum didistribusikan dari pusat. Terkait hal itu, para jamaah diminta untuk segera melakukan konfirmasi pelunasan BPIH.

"Kenapa konfirmasi pelunasan, kan tahun 2020 kemarin sekitar Rp 37 juta total setoran lunasnya, sekarang Rp 47 juta sekian, kenaikannya itu selisih 4 jutaan, mereka tidak perlu bayar karena sudah tertutupi dengan nilai manfaat yang dikelola oleh BPKH (Badan Pengelola Keuangan Haji)," sambungnya.

Persiapan menyangkut kesehatan para jamaah pun telah dilakukan, namun beberapa dari jamaah kuota berhak berangkat maupun cadangan belum di vaksin COVID-19 secara lengkap, termasuk 13 orang lagi belum di vaksin meningitis.

"Satu lagi yang berkaitan dengan Istitha'ah kesehatan jamaah haji merupakan wewenang Dinas Kesehatan," kata Anwar.

Kepada para calon jamaah haji Kukar, ia menghimbau agar mempersiapkan diri, senantiasa menjaga kesehatan, serta membaca dan mempelajari buku panduan manasik haji.

"Kadang sumringah mau berangkat tapi ilmunya nggak dipelajari saking semangatnya," tandasnya. (end)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top