kutaikartanegaranews »
Migas
,
News
,
PHSS
»
Sukses Implementasikan Borderless Operation, PHSS Temukan Sumber Daya dan Cadangan Migas Baru
Sukses Implementasikan Borderless Operation, PHSS Temukan Sumber Daya dan Cadangan Migas Baru
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDXTMTTGupoFLFbFha8YTY4T93bmtNwf7BqLxXRUTwqTUfVBprSm-3IhNM96c_iJsW9RCu9WAUYT9SI0pq2I9ZnX0u_ot0uAfVy0vs-_ZNiQ_gkguM64XlorWD8Q9hY5Gnmto5os28Z7tNcDnQD6UlZAPRs9Tz1V-4yqny5F5ixNhg1gNYK_-HGg3IGg/s16000/PHSS.jpeg)
Jakarta – Salah satu anak perusahaan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), yaitu PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) berhasil menemukan sumber daya migas baru dalam pengeboran sumur eksplorasi Helios D-1 (HLX D-1) dan menambah cadangan migas dari pengeboran sumur pengembangan LSE-1147 yang berlokasi di Lapangan Louise PT Pertamina EP.
Kedua sumur ini ditajak pada 5 Oktober 2022 dengan trayek pengeboran sumur pengembangan Louise-1147 mencapai kedalaman 4470 ftMD (kaki kedalaman terukur), dan dilanjutkan dengan pengeboran Sumur eksplorasi Helios D-1 hingga kedalaman akhir mencapai 9.368 ftMD pada Formasi Pulau Balang.
VP Exploration Pertamina Hulu Indonesia Sri Hartanto menjelaskan bahwa Helios D-1 merupakan salah satu dari 4 (empat) sumur komitmen pasti eksplorasi PHSS yang memiliki peran sebagai sumur play opener dengan tujuan untuk membuktikan keberadaan hidrokarbon dengan kondisi overpressure pada objektif baru yang lebih dalam dari interval yang telah terbukti produktif di Lapangan Louise maupun di WK PHSS.
”Dengan terbuktinya kandungan hidrokarbon di sumur Helios D-1, maka dapat dilakukan evaluasi lebih lanjut potensi play area baru lainnya untuk menambah temuan cadangan migas dan mendukung keberlangsungan produksi PHSS,” ujar Sri Hartanto.
Direktur Utama Pertamina Hulu Indonesia, Chalid Said Salim mengungkapkan bahwa Perusahaan menerapkan sinergi antar anak perusahaan dan strategi borderless guna mengoptimalkan pengelolaan wilayah-wilayah kerja migas sehingga menghasilkan nilai yang signifikan bagi seluruh pemangku kepentingan.
"Pengeboran ini merupakan sinergi antara PHSS dan PEP Sangasanga Field dalam pengelolaan Wilayah Kerja (WK) yang saling tumpang tindih sejalan dengan perjanjian pengelolaan berdasarkan depth right (kedalaman). Kedua entitas ini berada di bawah pengelolaan manajemen Regional 3 Kalimantan Zona 9,” kata Chalid.
Menurut Chalid, keberhasilan pengeboran ini akan diikuti dengan evaluasi lanjutan untuk membuka potensi target berikutnya di Complex Helios, yaitu Struktur Helios A, B, C, dan E di WK PHSS. Pengeboran Helios D-1 ini dilaksanakan dengan Rig Elnusa EMR-01, yang memiliki jam kerja selamat lebih dari 1,2 juta jam dan beroperasi di area Sanga Sanga sejak November 2018.
”Keberhasilan kami dalam menemukan sumber daya dan cadangan migas baru dari kegiatan eksplorasi dan eksploitasi ini merupakan wujud komitmen Perusahaan dalam mendukung pencapaian target produksi migas Indonesia di 2030,” tutur Chalid. (*)
Berita Terpopuler
-
Saat jembatan Kartanegara dinyatakan resmi dibuka untuk umum, maka ada beberapa aturan yang harus dipatuhi warga masyarakat. Selain memas...
-
Dishub Kukar gelar inspeksi kendaraan umum dan angkutan barang bersama petugas gabungan (Foto: Endi) Dinas Perhubungan (Dishub) Kutai Kartan...
-
Kondisi Putra, Balita 4 tahun asal Tenggarong ini sudah menjalani perawatan hampir 6 bulan di RSU AW Syahranie Foto : Facebook/Fitry Tiar...
-
Nama Annisa Nisfihani mungkin jarang terdengar ditempat asalnya, namun dikalangan pecinta komik, namanya sudah tidak asing lagi. Ya s...
-
Puncak pembukaan KFBN 2024 menampilkan persembahan tari massal Gema Budaya Nusantara (Foto: Fairuz) Opening ceremony Kukar Festival Budaya N...
Tidak ada komentar: