Tenggarong - Kick off vaksinasi Demam Berdarah Dengue (DBD) bagi siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) di wilayah Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar) resmi dimulai, Rabu (23/7/2025)

Kegiatan berlangsung  di SDN 028, Tenggarong yang ditandai dengan pelepasan balon ke udara oleh Asisten III Setkab Kukar Dafip Haryanto, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kaltim dr Jaya Mualimin, Plt Kepala Dinkes Kukar Ns Kusnandar, serta Ketua Tim Kerja Arbovirosis Bidang P2P Kemenkes dr Fajar Silalahi

Bupati Kukar dr Aulia Rahman Basri dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten III Setkab Kukar Dafip Haryanto, menyampaikan apresiasi kepada seluruh orang tua murid yang telah memahami manfaat vaksinasi DBD dan mendukung serta mengijinkan anak-anaknya untuk diberikan vaksinasi ini.

"Melalui pelaksanaan vaksinasi DBD ini kita berharap agar angka kesakitan kasus DBD di Kutai Kartanegara dapat diturunkan," ujarnya.

Lanjut dia, penyakit DBD merupakan salah satu penyakit yang belum dapat dieliminir. Dengan demikian pesan pentingnya adalah vaksinasi dengue merupakan pelengkap dalam upaya pencegahan demam berdarah.

"Tetap penting bagi seluruh masyarakat untuk selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat serta menjaga kebersihan lingkungan. Upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan pemberantasan jentik nyamuk melalui gerakan 3 M tetap merupakan upaya pencegahan yang paling efektif sehingga harus terus ditingkatkan," imbau Dapif.

Kepala Dinkes Provinsi Kaltim dr Jaya Mualimin menyebutkan Kaltim merupakan provinsi pertama di Indonesia bahkan di dunia yang melaksanakan vaksin DBD, dimana Kick Off pertama vaksinasi telah dilaksanakan di Kota Balikpapan saat Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik menjabat.

"Dari 9800 anak SD yang kita lakukan vaksinasi sebanyak 2 kali vaksin (Suntik, Red), Alhamdulillah sampai dengan tahun kedua ini tidak ada yang terkena DBD bahkan sampai hari ini, walaupun penyakit dengue ini masih menjadi endemik kita," bebernya.

Sedangkan di tahun 2024, vaksinasi DBD dilaksanakan untuk 2.700 anak di Kota Samarinda, sama seperti di kota Balikpapan, pasca vaksinasi tersebut tidak ada yang terkena DBD.

"Di tahun 2025 (Vaksinasi) di Kutai Kartanegara tepatnya di Kota Tenggarong. Kami juga ingin menularkan kebaikan ini untuk anak-anak kita sehingga mereka terbebas dari infeksi penyakit DBD, walaupun vaksin yang kami bawa baru 3 ribu," beber dr Jaya Mualimin.

Disebutkannya lagi, Pemkab Kukar telah membuat Peraturan Bupati (Perbup) terkait vaksinasi, dimana vaksin dengue menjadi salah satu vaksin tambahan. Agar keberlangsungan pencegahan penyakit DBD bisa terus dilaksanakan, pihaknya meminta Pemkab Kukar menyediakan anggaran vaksinasi, sebab di Kukar akan dibagi dalam 2 kali vaksinasi atau masing-masing sebanyak 1.500 dosis

dr Jaya Mualimin menambahkan, vaksinasi dengue akan memberikan kekebalan bagi anak-anak, mengingat tingginya angka kematian yang disebabkan oleh DBD. Dirinya mengungkapkan, sejak ia menjabat, tercatat angka kematian akibat DBD di Kaltim mencapai 40 orang anak per tahun.

"Kemudian kita lakukan perbaikan manajemen dan pengelolaan turun sekitar 25 orang. Nah dengan vaksin ini turun lagi, sekarang baru tercatat 7 orang anak meninggal dan kalau kita lihat 7 orang ini tidak ada yang pernah di vaksin," demikian disampaikan dr Jaya Mualimin. (mmbse)