Diluar Dugaan, "Onomastika" Raih Penghargaan FFI 2014


Film Onomastika
Foto : Dok.Festival Film Prancis
kutaikartanegaranews - 8/12/2014
Film karya Yayasan Lanjong Kutai Kartanegara (Kukar) tanpa diduga menembus nominasi festival film indonesia (FFI), film berjudul "Onomastika" masuk dalam nominasi kategori film pendek dan bersaing dengan 135 judul film lainnya, Onomastika akhirnya meraih penghargaan sebagai film pendek terbaik dalam ajang FFI 2014.


Film "Onomastika" sebelumnya pernah mengikuti beberapa festival film, diantaranya Jakarta International Film Festival (Jiffest) 2014, Jogja Netpac Asian Film Festival (Jaff) 2014, serta Festival Film Solo (FFS) 2014, selain ajang film Nasional, film dengan durasi 15 menit ini juga pernah mengikuti ajang film international yakni Singapore International Film Festival 2014 dan Festival Film Prancis 2014.

Film "ONOMASTIKA" (dari bahasa Yunani onomastike yang berarti hari pemberian nama) merupakan film yang bercerita tentang disfungsi identitas dalam masyarakat Indonesia. Di sebuah pedalaman Kutai Kartanegara, seorang anak hidup tanpa nama (diperankan Panca Jaka Jafar) bersama kakeknya yang punya serentet nama samaran. Ironisnya, baik si anak tak bernama maupun si kakek bermultinama sama-sama dimarjinalkan oleh masyarakat,si anak tidak bisa sekolah sedangkan si kakek harus berulang kali mengarang nama samaran agar tulisan-tulisannya bisa dimuat di media massa. 

Film "Onomastika" merupakan besutan sutradara Loeloe Hendra, pria kelahiran Ciamis tahun 1987 silam ini mulai menekuni film pendek sejak masuk Institut Seni Indonesia(ISI) Yogyakarta pada tahun 2005 , film fiksi pendek yang pernah ia garap yakni, Aku Bukan Ismail (2009), Atas Nama Sebuah Nama: Sukarno (2011), Toilet (2011) yang disutradarainya bersama Fahrul Tri Hikmawan juga pernah lolos dalam Festival Film Solo 2012. (ekn)
  







Top