Bandara Kukar Ditolak Menhub, Netizen Bereaksi

Menteri Perhubungan (Menhub), Ignasius Jonan, dikabarkan menolak pembangunan bandara di desa Jongkang, Kecamatan Loa Kulu, meski groundbreaking telah dilakukan pada bulan April lalu. Seperti dilansir dari laman kaltimpost.co.id, Menhub menegaskan penolakannya saat berkunjung ke Balikpapan, dua hari sebelum Idul fitri, dalam kunjungan tersebut,  Jonan memastikan, Kemenhub tidak memberikan izin pembangunan bandara di Loa Kulu, Kukar.

Peletakan batu pertama bandara Kukar April lalu
Foto: Dok.Humas Kukar
Jonan mengatakan, penolakan itu lantaran Kukar dianggap belum layak memiliki bandara. Bukan karena membebani APBN atau yang lain, namun posisi bandara di Loa Kulu menjadi penyebab. 

Bandara yang dibangun atas dana investor itu disebut terlampau dekat dengan lapangan terbang yang lain. Jarak Loa Kulu dengan Bandara Samarinda Baru (BSB) sekitar 60 kilometer.

Sementara itu, dengan Bandara Temindung di Samarinda, bandara Loa Kulu hanya terpisah 48 kilometer. Pun demikian dengan Bandara Internasional Sultan AM Sulaiman Sepinggan Balikpapan yang berjarak 112 kilometer dari Loa Kulu.

Kabar ini pun menjadi pembahasan sejumlah netizen, ada yang setuju dengan keputusan Menhub, dan ada pula yang tidak sependapat, kabar ini sudah di bagikan para pengguna sosial media sebanyak 12 kali. Berikut sebagian komentar yang sudah kami rangkum.

Nurul Andini Akhmad : Dari pada bangun bandara mending d fokuskan utk perbaikan infrastruktur dl... utk sy yg anak rantau agak sengsara lewat jalur trans kukar ke bpp.. jalannya masih bnyak berlubang.. kondisi sma jg masih d temui d pedalaman kukar butuh perhatian lebih.. menurut sy smart city itu selain konsep ekonomi n sosial yg bgus d setiap daerah jg ketika infrastruktur nya nyaman fasilitas listrik bs d nikmati sampai pelosok kukar tanpa ada pemadaman listrik... *sharing for better kukar.

Nugraha Adha Pradana : Bener neh Pak Mentri, klo karna alasan jarak dari Bandara lain di Kaltim memang masuk akal karna berdekatan. Mending Pemkab baikin jalan raya yg rusak dan yang longsor kemarin.

Dominica Dom Huvat : Lagian jalan lama Tenggarong Samarinda yaitu yg melintas Loa Kulu Loa Janan aja blm beres

Suratna Huvattukau : Samarinda kan udah ada buat apa dibuat di Tenggarong.

Muhayan Arpan : Kl masalah jarak dipermasalahkn kurang tepat,kenapa dijawa bnyk kok bandara yg dekat,kenapa sih daerah mau maju kok dihambat hidup kukar maju terus

Ozix Farraz : Cuman share info, bunda rita beserta keluarga hibahkan tanahnya buat kukar, dan pembangunan ini projetc Kadin Indonesia, tanpa ada bantuan APBD. Kalaupun Menteri yg sekarang gak setuju apa boleh buat, kita di Kaltim memang dianak tirikan dlm hal pembangunan. Belum lgi masyarakatnya yg hanya tahu sedikit dan selalu sling menyalahkan. Pemerintah etam ni dipolah tgak pengemis mun minta bngunkan jalanan mun ke pusat. APBD etam besar tapi rumah etam besar jua. Jadi berenti nyebut etam daerah kaya. Sebut aja SDA etam bnyak tapi dipoalh miskin karena disedot pusat yg ndik ada perhatian utk kemajuan utk etam.

Bang Enk : Hahahaha lucu benahi dulu jalan dan fasilitas yg mendukung lainnya bru bikin bandara.emang bikin bandara ky bikin donat.biar tenggarong kota wisata buat apa bandara nanti malah mubazir aja

Muhamad Taufik : Saya rasa untuk pembangunan bandara di tenggarong wajib, kenapa ? Karna tenggarong adalah kota wisata, bayangkan turis2 yg ingin melihat kebudayaan kutai di tenggarong harus menempuh jarak yg jauh bahkan berjam2 lamanya, apalagi ketika ada perayaan erau banyak pengunjung2 yg berasal dari berbagai negara.

Juriansyah Kanal : Saya rasa kalau bandara di loa kulu.banyak yg gak tahan bisingx.klau memang mau di bangun bandara coba bapeda sebagai perencana pembangunan daerah cari lokasi yg betul betul stategis .loa kulu itu luas.bukan cuma di jongkak aja.cari lokasi yg kurang anak anak yg menempuh pendidikan biar ndak terganggu.klau jalan sama jembatan saya sangat 2 setuju apalagi janlanx klau bisa seluruh jln di kukar mengambil contoh seperti jln di sebrg loa kulu apa lagi klau perencanaanx di tambah parid di kanan kiri jln dgn lebar kira 2 m baru sip .gak takut lagi ada air yg tergenang.sepetti jln 2 yg ada di pinggir mahakam aja masih air tergenang....??????.... coba kita pikirkan bersamaaa. (ekn)



2 comments:

  1. pemda KUKAR yang kaya raya,...tolong pikirkan keselamatan penerbangan,..kalau terlalu dekat kan bisa bahaya...masak mau gantian take of atau landing dengan penerbangan di BSB dan Sepinggan...lucu donk kan menghambat kelancarana penerbangan...investor mau bangun kan karena telah di berikan ijin membuka lahan pertambangan di KUKAR...suruhlah mereka bangun infrastruktur yang lain yang lebih bermanfaat. lebih baik buat jalan TOL dari tenggarong ke BSB. kami masih ingat kalau tidak salah itukan tanah yang bermasalah saat mau bangun bandara sebelumnya yang beakhir di KPK. kalau memang di Hibahkan harus jelas dan sesuai aturan dan transparan. smart city kan tetap aja nanti yang mau ke kota itu harus beli properti disitu seperti tanah atau rumah. bayarnya ke siapa...? sudahlah ibu,...membangun kecamatan2 yang masih tertinggal infrastrukturnya itu masih banyak...jangan cuma nuntut ke adilan dari pusat, keadilan pembangunan dari kecamatan penghasil PAD juga harus ADILL !!! HIDUP KUTAI PANTAI.....!!

    BalasHapus
  2. Seluruh pembangunan Bandara No APBN No APBD....smua dana pembangunan dari Investor kenapa kita tidak manfaatkan demi kemajuan ekonomi Kukar.....Infrastruktur tetap dibangun pake dana APBN/APBD, yang jadi masalah mau bangun bandara jangan ada politisasi....

    BalasHapus


Top