RSUD AM Parikesit Pindah ke Gedung Baru Per 28 Desember 2015

Mulai 28 Desember 2015 seluruh pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aji Muhammad Parikesit, akan dipindahkan ke gedung yang baru di Tenggarong Seberang. Rumah sakit ini ditunjang dengan peralatan medis yang lebih lengkap dan memiliki jumlah kamar yang lebih banyak.
Foto: Dok.Humas RSAMP

Peralatan medis lebih lengkap, Kapasitas Tempat Tidur Lebih Banyak.

Mulai 28 Desember 2015 nanti, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aji Muhammad Parikesit, direncanakan akan menempati gedung baru yang berlokasi di Tenggarong Seberang. Saat ini persiapan perpindahan tengah dalam proses.

Persiapan perpindahan dimulai dari pembersihan ruangan-ruangan, penempatan alat, memastikan berfungsinya sarana dan prasarana yang ada, temasuk mempersiapkan sistem pelayanan yang lebih baik dan SDM (Sumber Daya Manusia) yang handal dan mampu membawa kebiasaan baru di gedung yang berdiri diatas lahan seluas 7 hektar tersebut.

Rencana perpindahan ke gedung yang baru dibenarkan oleh direktur RSUD AM Parikesit, Martina Yulianti. “Iya, per 28 Desember 2015 jika tidak ada halangan, Insya Allah RSUD AM. Parikesit akan menempati gedung baru di Tenggarong Seberang, semua pelayanan baik IGD, rawat inap maupun rawat jalan akan dipindahkan secara simultan ke gedung baru hingga pada akhirnya tidak lagi beroperasi di RS lama,” jelasnya.

Martina Yulianti menerangkan, RSUD AM Parikesit Tenggarong Seberang memiliki fasilitas dan peratalan medis yang lebih baik., selain itu rumah sakit ini mempunyai kapasitas tempat tidur lebih banyak dibanding rumah sakit lama yang hanya menyediakan 203 tempat tidur.

“Gedung baru rumah sakit ini memiliki kapasitas 400 tempat tidur dan bangunannya juga dirancang untuk pendidikan kedokteran, serta dilengkapi dengan ruang belajar mengajar. “ ungkap perempuan yang akrab disapa dokter Yuli ini.. 

Sementara untuk ruang perawatan lanjutnya, terdiri dari 3 ruang VVIP, 32 ruang VIP, 20 ruang kelas I dengan kapasitas 2 tempat tidur tiap ruang, 21 ruang kelas II dengan kapasitas 4 tempat tidur per ruang, dan 24 ruang kelas III dengan kapasitas 8 tempat tidur per ruang. 

Gedung baru ini juga dilengkapi dengan ruang isolasi untuk pasien infeksi (airborne/non airborne) yang memadai dan telah diupayakan untuk memenuhi standar akreditasi rumah sakit, serta ruang hemodialisa (Cuci darah) yang akan segera di fungsikan setelah SDM yang terlatih siap.

Selain itu juga ada ruang endoskopi (tindakan non bedah), ruang perinatalogi dan VK yang kapasitasnya lebih besar. Ada pula ruang rawat gabung, baby observation, ruang perawatan luka bakar, ruang ICU, ICCU, PICU, NICU, dan ruang HCU. 

Tidak hanya menambah kapasitas tempat tidur dan ruangan, kedepannya gedung ini akan dilengkapi dengan alat-alat kesehatan yang canggih dan modern seperti, defibrillator, CT-Scan yang mampu merekam 128 slice / potongan tubuh pasien, USG 4 dimensi, mesin radiologi CR, mesin anastesi, ECG, treadmill, dan lain-lain. 

Fasilitas ini semakin lengkap dengan adanya ruang hidroterapi serta pelayanan poliklinik spesialis. RSUD AM Parikesit juga telah memiliki dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik, Spesialis Bedah Anak, Spesialis Bedah Tulang, Spesialis Kulit & Kelamin, spesialis syaraf, spesialis Jantung, disamping pelayanan medis spesialis dasar yang sudah tersedia. 

Dengan adanya penambahan kapasitas tempat tidur dan semakin lengkapnya peralatan medis serta semakin berkompetennya SDM yang ada, diharapkan tidak ada lagi pasien yang dirujuk keluar kota dikarenakan keterbatasan tempat tidur dan peralatan medis.

“Buat apa berobat keluar kota Tenggarong dan mengeluarkan biaya yang besar kalau di RSUD AM. Parikesit sendiri telah memiliki perawat dan dokter-dokter spesialis handal yang telah didukung dengan peralatan-peralatan kesehatan modern yang tidak kalah dengan rumah sakit di Jawa sana,” himbaunya.

Namun demikian, RSUD AM Parikesit akan menyesuaikan tarif pelayanan sesuai dengan fasilitas yang ada dengan menerapkan pola tarif baru. Dimana sejak tahun 2004 hingga saat ini, rumah sakit masih menerapkan pola tarif lama. 

Menurut Martina Yulianti, tarif ini diubah memang harus disesuaikan oleh kebutuhan rumah sakit yang semakin besar dan tinggi seperti perubahan tingkat ekonomi, inflasi, biaya perlengkapan dan peralatan medis yang semakin tinggi, biaya listrik dan air, beban pembelian bahan bakar untuk pengolahan limbah dan biaya makan minum pasien mengingat harga kebutuhan pokok terus meningkat. 

“Namun pola tarif baru ini dipastikan tidak membebani masyarakat karena hampir sebagian besar pasien sudah terdaftar sebagai pasien BPJS,” sambungnya lagi. 

Ia mengatakan, dengan adanya penyesuaian pola tarif yang baru dan telah berpindahnya RSUD AM Parikesit ke gedung yang baru ini, pihaknya berupaya untuk memberikan pelayanan yang terstandar di gedung yang baru ini. 

Setelah berproses menyiapkan diri untuk melengkapi standar input dan proses rumah sakit selama sekitar 1 tahun terakhir, yang meliputi pemenuhan jumlah dan jenis/kualifikasi kompetensi SDM, peralatan serta sistem pelayanan yang terstandar melalui akreditasi rumah sakit, di harapkan pelayanan di gedung baru akan lebih baik dan dapat memuaskan masyarakat Kutai Kartanegara,"

“Dengan acuan standar pelayanan dan mutu membuat RSUD AM Parikesit siap memberikan pelayanan yang terbaik di gedung baru dengan ditunjang peralatan medis yang lebih lengkap serta ruangan pasien yang lebih baik,” pungkasnya. (end)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top