Lima Tahanan Lapas Tenggarong Gagal Kabur

Kalapas Tenggarong M Ikhsan menunjukkan bangunan blok B tempat lima tahanan yang mencoba kabur
Foto: Endi 

Satu Tahanan Patah Kaki Akibat Terjatuh Dari Ketinggian

Lima tahanan penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II-B Tenggarong mencoba kabur dengan cara menjebol plafon ruang tahanan, Jum'at (01/07) dini hari tadi, Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 01.30 Wita.

Seperti dituturkan Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Tenggarong M Ikhsan, Kejadian bermula ketika warga binaan yang berada di Blok B-8 akan menunaikan sholat tarawih, namun karena kapasitas masjid Lapas tidak mampu menampung seluruh penghuni blok, maka beberapa diantaranya tetap berada di ruang tahanan.

"Tahanan yang tidak mengikuti sholat tarawih inilah yang kemudian mengutak atik plafon sehingga kayunya terbuka. Selanjutnya sekitar pukul 09.00 Wita, ada tahanan yang naik ke atas plafon untuk mengecek ke atas kemudian turun lagi," ujar Ikhsan.

Berselang beberapa jam kemudian, salah satu tahanan yang mencoba kabur kembali naik keatas plafon, disusul satu orang lainnya, lalu mencoba mencari celah agar bisa meloloskan diri dari Lapas.

"Saat berada di atas plafon antara blok A dan blok B salah seorang tahanan mencoba melompat tapi justru tersangkut di kawat tembok Lapas dan akhirnya terjatuh dari ketinggian sekitar 22 meter. Kemungkinan tahanan ini panik, karena saat berada diatas ada petugas pos penjagaan yang berteriak supaya tidak melompat," terangnya.

Belakangan diketahui jika tahanan yang nekat melompat tersebut bernama Saharuddin Herman alias Saha (35). Namun malang, tahanan asal kecamatan Tabang ini bukannya berhasil kabur malah mengalami patah kaki kanan akibat terjatuh ketika berusaha melompat.

Selain Saharuddin, ada empat tahanan lainnya yang juga berniat kabur namun gagal, masing-masing bernama Herman (29), Berry Prima (28), Ruli (28), dan Harry Wahyudi (19), kelimanya merupakan tahanan dengan kasus yang sama yakni narkoba.

Empat tahanan tersebut oleh petugas Lapas selanjutnya ditempatkan di ruang sel isolasi, sedangkan Saha yang mengalami patah tulang dibawa ke IGD RSUD AM Parikesit Tenggarong Seberang untuk menjalani perawatan.

"Jadi atas dasar kemanusiaan, Saha kita kirim ke rumah sakit, tentunya dalam masa perawatan dijaga oleh petugas Lapas. Kita juga sudah meminta bantuan kepolisian untuk penjagaan, sedangkan untuk perawatan masih dikoordinasikan dengan pihak terkait, karena Saha ini tidak terdaftar di Jamkesda," ucapnya lagi.

Terkait situasi Lapas, Ikhsan mengatakan, pasca kejadian, dirinya langsung berkoordinasi dengan Polres Kukar, Polsek Tenggarong dan Kodim 0906 Tenggarong untuk meminta bantuan dukungan pengamanan guna menetralisir Kamtibmas disekitar Lapas.

Dari hasil pemeriksaan sambungnya, otak dari rencana pelarian kelima tahanan ini diketahui merupakan ide dari Saha."Saha yang punya rencana, dia bilang sama empat orang ini, nanti saya loncat duluan, kalian nyusul," kata Kalapas menirukan ucapan Saha.

Saha sambungnya, ternyata sudah merencanakan pelarian dini hari tadi, terbukti saat ditanya petugas, Ia mengaku jika berhasil kabur akan ada seseorang yang menjemputnya menggunakan mobil di luar Lapas."Jadi Saha ini sudah ada yang mau menjemput, karena janjiannya sekitar jam tiga pagi," ungkapnya.

Ditambahkannya, terkait status hukum Saha, Herman, Berry serta Ruli, ke empatnya merupakan tahanan titipan karena masih menjalani proses sidang di Pengadilan Negeri Tenggarong..

"Sementara Harry merupakan warga binaan yang sudah menjalani hukuman 2 tahun dengan vonis 3 tahun 6 bulan dan dalam usulan pengusulan pembebasan bersyarat atau PB. Tapi karena kejadian ini, usulan PB termasuk remisi yang bersangkutan, jika nanti sudah turun dari Kemenkun HAM dipastikan akan dicabut," tegas Ikhsan. (end)

Saharuddin Herman tahanan Lapas Tenggarong mengalami patah pada kaki kanan akibat terjatuh saat mencoba kabur
Foto: F.Zabady


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top